Abstrak


POTRET ORANG KALAH PADA NASKAH SUK SUKPENG KARYA BAMBANG WIDOYO SP (TINJAUAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE)


Oleh :
Dwi Wahyu Karuniawan - B0121029 - Fak. Ilmu Budaya

Dwi Wahyu Karuniawan. B0121029. 2025. Potret Orang Kalah pada 

Naskah Suk Suk Peng Karya Bambang Widoyo Sp (Tinjauan Semotika 

Charles Sanders Peirce). Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu 

Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini mengkaji (1) Keterkaitan antarunsur struktur dalam naskah 

Suk Suk Peng karya Bambang Widoyo Sp menurut R.M.A Harymawan ? (2) Potret 

orang kalah dalam naskah Suk Suk Peng Karya Bambang Widoyo Sp menurut teori 

Charles Sanders Peirce ? (3) Respon pengarang terhadap orang kalah dalam naskah 

Suk Suk Peng karya Bambang Widoyo Sp ? Tujuan penelitian ini adalah 

mendeskripsikan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, seperti yang 

dijabarkan di atas. Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khazanah ilmu 

pengetahuan dalam penelitian karya sastra dan pembaca diharapkan bisa 

mengambil hikmah dan menjadikannya bekal dalam memaknai tanda untuk 

dijadikan pelajaran kehidupan kedepan.

Bentuk penelitian ini yaitu penelitian sastra yang bersifat deskriptif 

kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Suk Suk Peng karya 

Bambang Widoyo Sp. Data dalam penelitian ini adalah teks dari naskah Suk Suk 

Peng Karya Bambang Widoyo Sp. Teknik pengumpulan data yang digunakan 

adalah teknik analisis isi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik 

analisis data struktural dan analisis data semiotika.

Kesimpulan penelitian ini yaitu: (1) Secara struktural, dapat disimpulkan 

bahwa unsur-unsur yang membentuk struktur cerita terhadap penelitian naskah Suk 

Suk Peng karya Bambang Widoyo Sp menurut Harymawan memiliki keterkaitan 

yang sangat tepat dan preisisi dari setiap peralihan babak yang terjadi dalam cerita 

membentuk suatu masalah yang komplek dari para tokoh-tokohnnya, sehingga 

dapat membangun jalan cerita secara utuh (2) Ditinjau dari segi semiotika, simbolsimbol yang ditujukan dalam naskah sangat banyak peneliti mencoba

mengembangkan semiotika Peirce tentang medianya kepada naskah drama dan 

peneliti mendapat beberapa tanda yang mengindikasikan tentang ketertindasan 

kaum marjinal (3) Naskah Suk Suk Peng ini memberikan refleksi kepada pembaca 

sekaligus orang yang beruntung dapat melihat pertunjukannya secara langsung, 

respon pengarang ditunjukan ke dalam pembuatan karya-karyanya yang sering 

mengangkat kritik-kritik sosial dan di curahkan kepada karya sastra yang salah 

satunya adalah drama berbahasa Jawa ini yaitu STUP(segelas teh untuk 

pembangungan) atau Suk Suk Peng karya Bambang Widoyo Sp.