Disertasi oleh Joko Lulut Amboro Program Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret, Surakarta, dengan judul Ketahanan Budaya Perajin Gerabah Bayat Di Era
Industri Dengan Kreatif.
Promotor: Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA., Co- Promotor 1: Prof. Warto,
M.Hum., Co-Promotor 2: Dr. Dwi Prasetyani, S.E., M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk (1) menganalisis perajin
gerabah Bayat dalam usaha
mereka untuk mempertahankan gerbah Bayat dalam menghadapi persaingan di era industri
kreatif, (2) mengidentifikasi dan menganalisis usaha
yang diterapkan oleh perajin gerabah Bayat dalam mempertahankan dan
memasarkan hasil produksi mereka, serta bagaimana mereka mengadaptasi dan
meregenerasi usaha mereka di tengah perkembangan teknologi dan tuntutan
industri kreatif yang semakin berkembang,dan (3) mengeksplorasi dampak dari strategi
yang diterapkan oleh perajin
gerabah terhadap perkembangan dan keberlanjutan industri gerabah secara keseluruhan, baik dari segi peningkatan daya saing, inovasi
produk, maupun pengaruh
terhadap pasar lokal dan global. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
evaluatif untuk menggali bagaimana perajin Gerabah Bayat di Desa Melikan,
Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, mempertahankan tradisi mereka di tengah
tantangan globalisasi dan perkembangan industri kreatif.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perajin Gerabah Bayat dapat mempertahankan
usahanya dalam menghadapi era industri kreatif dengan melakukan usaha-usaha
yang memanfaatkan modal budaya, modal sosial, modal ekonomi, hibriditas
kultural, dan habitus perajin. Strategi yang dilakukan perajin dalam
mempertahankan usahanya meliputi strategi
budaya, strategi ekonomi, dan strategi diferensiasi produk. Dampak dari
strategi yang dilakukan pengrajin gerabah Bayat terhadap industri gerabah
berupa dampak pengembangan modal budaya yang terwujud dalam pelestarian teknik
gerbah dan adanya habitus dalam lingkunga perajin, dampak pengembangan modal
ekonomi berupa inovasi desain gerabah dan pemnafaatan teknologi yang dapat mejangkau
pasar lokal dan global, dan dampak diferensiasi produk berupa inovasi desain
berbasis kearifan lokal sekaligus adanya adaptasidi era moderen ini. Ketahanan
Budaya Perajin Gerabah Bayat dalam menghadapi era industri kreatif terwujud
dalam bentuk adanya pemanfaatan modal sosial,
modal budaya adanya
pemnfaatn teknoligi, dan inovasi
produk gerabah sehingga membuat gerbah bayat masih eksis sampai saat ini baik
pasar lokal ataupun pasar global.