Desain tekstil memiliki peran dalam membangun nilai estetika, serta
mempengaruhi fungsionalitas dan daya saing produk. Antusiasme pasar terhadap tren yang
dinamis menuntut inovasi industri mode baik dalam desain, teknik, material,
maupun motif tekstil. Peningkatan volume limbah tekstil menjadi salah satu
tantangan yang dihadapi akibat produksi massal. Penelitian ini berfokus pada perancangan motif menggunakan teknik anyam
dengan memanfaatkan kain sisa produksi hasil samping industri konveksi rumahan
sebagai solusi kreatif dalam upaya mengurangi limbah tekstil. Perancangan ini
bertujuan mengolah kembali kain sisa produksi sebagai bahan pembuatan motif
geometris dengan teknik anyam yang dibuat dalam bentuk luaran vest dan tetap relevan dengan tren dan
selera pasar. Metode perancangan yang digunakan mengacu pada
pendekatan desain kriya yaitu metode perancangan tiga tahap enam langkah oleh
S.P. Gustami. Perancangan karya menghasilkan enam desain vest perpaduan antara bahan denim dan
kain sisa. Motif utama berasal dari kain sisa yang diolah dengan teknik anyam
untuk menghasilkan visual baru dan bertekstur. Masing-masing desain menyajikan komposisi dan penempatan
motif anyaman yang berbeda. Pemanfaatan kain sisa dengan teknik anyam mampu
meningkatkan nilai estetis dan nilai guna dari kain sisa produksi. Siluet vest kasual yang dipadukan dengan
motif anyaman melahirkan desain menarik yang sesuai dengan tren dan karakter
generasi muda yang aktif, kreatif dan peduli lingkungan. Temuan dalam perancangan ini menunjukkan bahwa
selain sebagai solusi pengolahan limbah tekstil, teknik anyam pada kain sisa
produksi juga dapat melahirkan visual yang menarik, beraneka ragam dan memiliki
nilai guna dalam dunia fesyen.
