;
ABSTRAK
Latar
Belakang:
Pembedahan laparoskopi elektif menimbulkan tantangan hemodinamik yang kompleks
akibat pneumoperitoneum yang dapat mempengaruhi cardiac output (CO), stroke
volume (SV), dan heart rate (HR). Penelitian sebelumnya mengenai stabilisasi
hemodinamik dengan teknik low-flow anestesi masih terbatas dan
seringkali menggunakan metode invasif yang berisiko. Penelitian ini bertujuan
untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan mengevaluasi pengaruh teknik low-flow
anestesi terhadap perubahan hemodinamik menggunakan pemantauan Non-Invasive
Cardiac Output Monitor (NICOM), sebuah teknologi yang telah divalidasi dan
minim risiko.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh teknik low-flow anestesi terhadap perubahan
hemodinamik pada pasien laparoskopi elektif dengan pemantauan NICOM. Tujuan
khusus meliputi evaluasi fluktuasi CO, SV, dan HR secara real-time serta
mengidentifikasi korelasi perubahan PaCO₂ dengan parameter NICOM.
Metode: Penelitian ini merupakan uji
klinis acak terkontrol (simple random sampling) yang dilakukan secara
prospektif. Pasien dibagi secara acak menjadi dua kelompok: kelompok intervensi
(low-flow anestesi) dan kelompok kontrol (anestesi konvensional).
Parameter hemodinamik diukur menggunakan NICOM pada kondisi baseline dan
10 menit setelah insuflasi pneumoperitoneum. Data dianalisis dengan uji
bivariat dan multivariat.
Hasil: Analisis bivariat menunjukkan
perbedaan yang signifikan pada rerata nilai CO dan HR antara kedua kelompok.
Rerata CO pada kelompok low-flow secara signifikan lebih tinggi (4,534
L/menit) dibandingkan kelompok konvensional (3,769 L/menit) (p=0,005).
Hasil analisis multivariat juga mengonfirmasi bahwa teknik anestesi menjadi
prediktor independen yang signifikan terhadap CO akhir (p=0,025). Hal
ini menunjukkan bahwa teknik low-flow anestesi lebih efektif dalam
mempertahankan fungsi jantung intraoperatif.
Kesimpulan: Teknik low-flow anestesi
memberikan stabilitas hemodinamik yang lebih baik, terutama pada cardiac
output, dibandingkan dengan teknik anestesi konvensional pada pasien
laparoskopi elektif. Temuan ini mendukung penggunaan NICOM sebagai alat
pemantauan hemodinamik dinamis dan dapat menjadi dasar untuk pengembangan
protokol anestesi yang lebih aman dan efektif di masa depan.