Abstrak


Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak daerah di Kota Surakarta (Tahun 1994-2007)


Oleh :
Alfian Nurrohman - F1107506 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAKSI Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah bahwa pajak daerah merupakan salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mempunyai peranan sangat penting dalam pembiayaan penyelenggara pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Penerimaan dari sektor pajak daerah ini memberikan sumbangan yang terbesar terhadap total Penerimaan PAD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), inflasi, dan jumlah penduduk terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Surakarta tahun 1994-2007, (2) untuk mengetahui variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Surakarta tahun 1994-2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) tahun 1994-2007 yang bersumber dari Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pusat Statisik (BPS) Kota Surakarta dan ditunjang oleh studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Untuk menganalisis pengaruh PDRB, inflasi, dan jumlah penduduk terhadap pajak daerah di Kota Surakarta digunakan model regresi linier berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Proses pengujian yang digunakan terdiri dari pengujian secara statistik meliputi uji t, uji F, dan uji determinasi (R2). Sedangkan untuk pengujian ekonometrika (asumsi klasik) meliputi Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi. Hasil analisa data dengan regresi linier berganda diperoleh hasil bahwa uji secara individu (uji t) pada variabel independen yaitu PDRB, inflasi dan, jumlah penduduk dapat disimpulkan bahwa variabel PDRB memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak daerah kota Surakarta, sedangkan variabel inflasi dan jumlah penduduk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak daerah kota Surakarta tahun 1994-2007. Kemudian untuk variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Surakarta yaitu PDRB, hal ini dapat diketahui karena variabel PDRB mempunyai koefisien beta yang paling besar yaitu sebesar 0,956. Hasil Uji ekonometrika juga menunjukkan tidak adanya gangguan multikolinearitas, gangguan heteroskedastisitas dan gangguan autokorelasi. Melihat hasil analisis data ini, maka disarankan kepada pemerintah Kota Surakarta, mengingat penerimaan dari pos pajak daerah memberikan kontribusi yang terbesar terhadap total penerimaan PAD Kota Surakarta, maka diharapkan pemerintah Kota Surakarta perlu menambah jenis obyek pajak daerah sehingga dapat meningkatkan penerimaan untuk pos pajak daerah di Kota Surakarta. Namun upaya untuk meningkatkan pajak daerah perlu dilakukan dengan bijaksana, agar tidak semakin membebani masyarakat. Selain itu, dalam upaya peningkatan pajak daerah disarankan kepada Pemerintah Kota Surakarta, alangkah sebaiknya sebelum melakukan pemungutan pajak daerah dilakukan terlebih dahulu sosialisasi dan pendataan obyek pajak daerah agar pada saat proses pemungutan pajak daerah tersebut seluruh wajib pajak dapat ditarik kewajiban membayar pajaknya. Kata kunci : Pajak Daerah, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi, dan Jumlah Penduduk.