Abstrak
PERBANYAKAN VEGETATIF LADA (Piper nigrum L.) DENGAN APLIKASI LAMA AERASI DAN VITAMIN B1 PADA SISTEM RAKIT APUNG
Oleh :
Almira Prasiwi - H0721012 - Fak. Pertanian
Lada (Piper
nigrum L.) merupakan
komoditi rempah unggulan dengan prospek tinggi di pasar domestik maupun
internasional. Produksi lada mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir
disebabkan tanaman mengalami kerusakan karena
telah memasuki fase tidak produktif, sehingga diperlukan upaya peremajaan. Peremajaan penting untuk meningkatkan ketersediaan bahan tanam berkualitas
dalam jumlah banyak. Perbanyakan vegetatif lada menggunakan stek batang menjadi
solusi, karena efisien dan menghasilkan tanaman yang seragam secara genetik dan
fisik. Penggunaan media air sistem rakit apung menjadi alternatif perbanyakan
vegetatif karena hanya memerlukan bahan tanam terbatas (2-3 ruas). Sistem ini harus didukung dengan ketersediaan oksigen
sebagai pemicu pertumbuhan akar. Pompa air adalah alat pemompa gelembung
udara dalam air diperlukan untuk meningkatkan konsentrasi oksigen ditunjang
aplikasi vitamin B1 sebagai pemicu pertumbuhan akar. Percobaan dilaksanakan di Desa Karangasem, Kelurahan Kleco, Kecamatan Laweyan, Kota
Surakarta, Provinsi Jawa Tengah pada bulan Desember 2024-Maret 2025.
Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2
faktor yaitu lama aerasi dan aplikasi vitamin B1. Lama aerasi terdiri tiga taraf yaitu
8, 16, dan 24 jam/hari. Aplikasi vitamin B1 terdiri atas 2 macam yakni tanpa vitamin
B1 dan pemberian vitamin B1 0,5 mg/L. Data dianalisis menggunakan ANOVA,
DMRT dengan tingkat kepercayaan 5%, dan analisis korelasi pearson. Hasil percobaan menunjukkan
bahwa pemberian vitamin B1 0,5 mg/L cenderung meningkatkan
kemunculan akar stek lada lebih cepat daripada tanpa vitamin B1 (22,34
dibanding 29,17 HST), akan tetapi lama aerasi belum mampu meningkatkan komponen
pertumbuhan stek lada pada rakit apung. Pada
masa aklimatisasi hingga 8 minggu setelah pindah tanam, dari 88 stek yang
pindah tanam, sebanyak 28 stek mampu bertahan hidup dengan persentase 31%. Waktu
muncul akar berkorelasi sedang dan negatif terhadap jumlah akar (r= -0,566).