Abstrak


IMPLEMENTASI INOVASI CEMPAKA UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN AKTA KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TEMANGGUNG


Oleh :
Arkan Zhafran Putranto - E3121032 - Sekolah Vokasi

Permasalahan ini berawal dari rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Akta Kematian di Kabupaten Temanggung yang disebabkan oleh prosedur pengurusan yang dianggap rumit, kendala geografis, yang pada akhirnya berdampak pada akurasi data kependudukan dan perlindungan hak-hak hukum ahli waris. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi inovasi CEMPAKA (Cepat Melayani Penerbitan Akta Kematian) dalam upaya meningkatkan cakupan Akta Kematian, sekaligus mengidentifikasi hambatan-hambatan yang muncul selama pelaksanaannya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan berbagai pihak terkait, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengaplikasikan kerangka teori implementasi George C. Edward III, yang menyoroti empat indikator kunci: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun CEMPAKA memberikan kemudahan dalam proses pelayanan, implementasinya masih menghadapi kendala pada aspek komunikasi, disposisi, dan sumber daya, terutama pada sarana prasarana jaringan internet yang terkadang mengalami gangguan, serta kesibukan dan kelalaian admin desa yang menyebabkan keterlambatan input data. Hambatan ini menghambat efisiensi pelayanan dan memperpanjang waktu penyelesaian akta kematian. Oleh karena itu, diperlukan penguatan infrastruktur digital, peningkatan pelatihan bagi petugas desa, serta mekanisme pengawasan yang lebih efektif agar inovasi ini dapat berjalan optimal dan berkelanjutan. Namun, implementasi ini tidak luput dari hambatan, meliputi kelalaian dan kesibukan admin desa dalam input data, kuatnya pengaruh norma sosial budaya yang menunda pengurusan, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mengoptimalkan inovasi CEMPAKA, diperlukan peningkatan pelatihan, sosialisasi yang adaptif terhadap budaya lokal, dan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.