Septiana
Ayu Prasiska. B0221068. Representasi Cinta dalam Kumpulan Puisi Hujan Bulan
Juni Karya Sapardi Djoko Damono: Kajian Semiotika Roland Barthes. Skripsi:
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas
Maret.
Penelitian
ini akan membahas tentang representasi cinta dalam kumpulan puisi Hujan
Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Peneliti akan mengkaji kumpulan
puisi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono yang terdapat dalam buku Hujan
Bulan Juni: Sepilihan Sajak tahun 2013. Larik-larik dalam kumpulan puisi
tersebut akan dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes Pascastruktural.
Penelitian ini akan menganalisis lima kode semiotika Roland Barthes, yaitu kode
hermeneutik, kode semik, kode simbolik, kode proairetik, dan kode kultural.
Selanjutnya, analisis yang dilakukan bertujuan untuk menemukan representasi
cinta dalam kumpulan puisi tersebut. Metode penelitian yang adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kalimat, kata-kata, frasa, lirik, bait yang terdapat pada kumpulan
puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Sumber data dalam
penelitian ini adalah kumpulan puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi
Djoko Damono yang ada di dalam buku Hujan Bulan Juni: Sepilihan Sajak
yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2013.
Dari hasil analisis, Lima puisi yang dijadikan objek penelitian menunjukkan adanya kode hermeneutik, kode semik, kode simbolik, kode proairetik, dan kode kultural. Pertama, pada puisi “Di Beranda Waktu Hujan” ditemukan lima kode hermeneutik, dua kode semik, empat kode simbolik, tiga kode proairetik, dan kode kultural. Kedua, pada puisi “Ketika Jari-Jari Bunga Terbuka” ditemukan dua kode hermeneutik, dua kode semik, dua kode simbolik, dua kode proairetik, dan kode kultural. Ketiga, pada puisi “Hujan Bulan Juni” ditemukan tiga kode hermeneutik, empat kode semik, satu kode simbolik, tiga kode proairetik, dan kode kultural. Keempat, pada puisi “Dalam Doaku” ditemukan enam kode hermeneutik, lima kode semik, dua kode simbolik, enam kode proairetik, dan satu kode kultural. Kelima, pada puisi “Muara” ditemukan dua kode hermeneutik, empat kode semik, empat kode simbolik, dua kode proairetik, dan kode kultural. Kelima puisi tersebut menunjukkan keterkaitannya dengan cinta. Terdapat representasi cinta yang terkandung dalam kelima puisi tersebut. Oleh karena itu, cinta dapat direpresentasikan melalui lima kode semiotika Roland Barthes.