Abstrak


STUDI FENOMENOLOGI INTERPRETATIF TARGET PANIK PADA ATLET PANAHAN REMAJA DI SURAKARTA


Oleh :
Ekavrillia Erza Putri - O0221048 - Fak. Keolahragaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interpretasi atlet terhadap pengalaman subjektif mereka ketika mengalami flinching sebagai gejala target panik, untuk mengetahui interpretasi atlet terhadap pengalaman subjektif mereka ketika mengalami snap shooting sebagai gejala target panikuntuk mengetahui interpretasi atlet terhadap pengalaman subjektif mereka ketika mengalami freezing sebagai gejala target panik, dan untuk mengetahui interpretasi atlet terhadap pengalaman subjektif mereka ketika mengalami punching sebagai gejala target panik pada atlet panahan remaja di Kelas Khusus Olahraga (KKO) Surakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Subjek penelitian adalah enam atlet panahan remaja yang tergabung dalam program KKO Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dianalisis secara idiografis. Validitas data diperkuat melalui triangulasi sumber, member checking, dan peer debriefing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interpretasi atlet terhadap pengalaman mereka dalam menghadapi empat gejala target panik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap atlet memiliki pengalaman yang berbeda dalam menghadapi target panik. Flinching muncul akibat tekanan emosional mendadak, snap shooting terjadi karena dorongan untuk segera melepaskan anak panah, freezing dipicu oleh rasa takut gagal, dan punching diakibatkan oleh ketegangan fisik yang tidak terkendali. Faktor lingkungan seperti tekanan dari pelatih, tuntutan orang tua, serta dinamika sosial antar sesama atlet turut memengaruhi intensitas dan persepsi mereka terhadap gejala-gejala tersebut.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa target panik merupakan masalah psikologis yang kompleks, bukan sekadar kesalahan teknis dalam olahraga panahan. Implikasi dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pelatih, psikolog olahraga, dan institusi pembinaan atlet untuk mengembangkan program latihan yang mencakup aspek psikologis. Pendekatan seperti pelatihan mental, manajemen stres, dan intervensi psikologis berbasis pengalaman subjektif sangat diperlukan untuk membantu atlet remaja dalam mengatasi target panik secara efektif.