Abstrak


Stereotip Gender dalam Pemilihan Peran dan Karakter di Permainan Mobile Legends pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret


Oleh :
Ardhini Oktavianingtyas - D0321018 - Fak. ISIP

Permainan digital menjadi ruang sosial baru sebagai tempat identitas, ekspresi, dan relasi sosial terbentuk, termasuk dalam hal representasi gender. Mobile Legends: Bang Bang sebagai permainan daring kompetitif tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga mencerminkan norma dan stereotip yang berlaku dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana stereotip gender terbentuk dan direproduksi dalam pemilihan peran dan karakter di permainan Mobile Legends, serta bagaimana hal tersebut berpengaruh terhadap pembentukan identitas dan realitas sosial mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus serta analisis teori Biopower Michel Foucault dan Hyperrealitas Jean Baudrillard. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan sebelas informan, observasi partisipan, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stereotip gender memengaruhi cara mahasiswa memilih peran dan karakter dalam permainan, di mana hero dengan visual feminin dan mekanik sederhana diasosiasikan dengan pemain perempuan, sementara peran strategis dan mekanik tinggi seperti jungler atau goldlane cenderung diasosiasikan dengan laki-laki. Fenomena ini membentuk tekanan sosial yang membuat pemain membatasi ekspresi mereka agar sesuai ekspektasi komunitas game. Selain itu, Mobile Legends menjadi ruang hyperrealitas di mana representasi identitas gender tidak hanya menggambarkan kehidupan nyata, tetapi juga menjadi pelampiasan keinginan yang tidak dapat diwujudkan di dunia nyata. Identitas dalam game tampil sebagai simulasi yang dianggap lebih “nyata” dari kenyataan sosial, dan menciptakan logika baru tentang peran dan ekspresi gender. Penelitian ini menegaskan bahwa permainan digital tidak bebas nilai, melainkan sarat dengan simbol dan struktur sosial yang membentuk kembali relasi gender dalam masyarakat digital.