;

Abstrak


PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI IGNASIAN (PPI) UNTUK MENDUKUNG PENANAMAN HUMAN EXCELLENCE PESERTA DIDIK PADA MATERI PENGUKURAN


Oleh :
Adventia Putri Pradita - S082302001 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis profil peserta didik dua sekolah yang menerapkan nilai-nilai competence, compassion, conscience, dan commitment (4C), 2) menganalisis dan mengimplementasikan dimensi Paradigma Pedagogi Ignatian (PPI) pada modul ajar yang dikembangkan, dan 3) menyimpulkan hasil kelayakan modul ajar berbasis Paradigma Pedagogi Ignatian (PPI). Penelitian ini merupakan penelitian berbasis desain (DBR) dengan prosedur desain, tes, evaluasi, dan refleksi. Secara umum penelitian DBR yang digunakan merupakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif secara sekuensial. Sebelum desain dilakukan identifikasi masalah. Data Identifikasi masalah menggunakan data kualitatif seperti wawancara kepada guru, observasi modul ajar, dan profiling peserta didik. Profiling peserta didik menggunakan instrumen 1) penilaian diri dengan skala likert 1-4 dengan 3 kriteria, 2) jurnal refleksi dengan pertanyaan terbuka, dan 3) wawancara dengan pertanyaan jurnal refleksi. Selanjutnya, dilanjutkan dengan studi literatur dan konsultasi ahli. Hasil data awal digunakan untuk membuat desain intervensi awal yang akan diujikan pada percobaan desain. Percobaan desain atau tes memiliki tiga iterasi dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu 1) uji validasi ahli pada instrumen menggunakan aiken dan modul ajar menggunakan skala likert 1-4 dengan 5 kriteria,  2) keterbacaan LKPD menggunakan menggunakan skala likert 1-4 dengan 3 kriteria, dan 3) implementasi modul ajar menggunakan data observasi kualitatif. Tahap selanjutnya adalah evaluasi dan refleksi dari proses penelitian secara kualitatif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) peserta didik perlu mengembangkan nilai-nilai human excellence (4C), 2) hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan modul ajar adalah pembelajaran PPI perlu melibatkan lima dimensi yakni konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Namun, lima dimensi tersebut bukanlah tahap sekuensial yang kaku sehingga dimensi PPI dapat diimplementasikan secara berulang atau juga bisa bersifat paralel dengan dimensi lainnya. Selain itu, perlu memperhatikan esensi dan tujuan dari masing-masing dimensi PPI, dan 3) uji validasi menunjukkan bahwa modul ajar yang dikembangkan layak digunakan berdasarkan uji penilaian ahli, keterbacaan, dan implementasi modul ajar.