Abstrak


Pola Relasi Gender dalam Keluarga Buruh Perempuan (Studi Kasus Buruh Perempuan Pabrik Sritex) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Prasetyowati - K8405029 -

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana pola relasi gender yang terjadi dalam keluarga buruh perempuan Pabrik Sritex, (2) Untuk mengetahui apakah buruh perempuan Pabrik Sritex mengalami beban kerja ganda atau tidak, (3) untuk mengetahui alasan-alasan yang ada dibalik perilaku tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif diskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu; (1) Informan, yaitu buruh perempuan yang bekerja di Pabrik Sritex Sukoharjo dan sudah berkeluarga, (2) Sumber data dari tempat, peristiwa atau aktivitas, yaitu tempat ataupun aktivitas yang berkaitan dengan pola relasi gender yang terbentuk antara buruh perempuan pabrik Sritex dengan suaminya ataupun dengan anggota keluarga yang lain. Teknik cuplikan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam (in depth interviewing) dan observasi secara langsung. Teknik pengembangan validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data (trianggulasi sumber) dan trianggulasi waktu. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data (reduction), sajian data (display) dan penarikan kesimpulan serta verifikasinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Pola relasi gender dalam keluarga buruh perempuan Pabrik Sritex bersifat tidak seimbang atau asimetris. Dapat terlihat dari aktivitas setiap hari yang dilakukan oleh laki-laki (suami) dan perempuan (istri). Meskipun perempuan kini sudah bisa bekerja mendapatkan penghasilan, namun setiap harinya pekerjaan kerumah tanggaan seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan merawat anak masih tetap dilakukan oleh buruh perempuan. Dalam pemanfaatan pendapatan, selalu diutamakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga terlebih dulu, sehingga buruh perempuan tidak bisa mengakses dan mengontrol pendapatan untuk kebutuhannya sendiri. Demikian halnya dalam proses pengambilan keputusan keluarga, buruh perempuan lebih menuruti perkataan dari suami. (2) Buruh perempuan Pabrik Sritex mengalami beban kerja ganda. (3) Pemikiran bahwa perempuan adalah seorang ibu rumah tangga yang harus bisa melakukan pekerjaan kerumahtanggan dengan baik, dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial budaya, yaitu dari konsep gender, dan konsep patriarki yang selama ini ada dalam masyarakat. Inilah yang mendasari perempuan terkena beban kerja ganda, meskipun mereka tidak merasa demikian. Kebiasaan perempuan secara sosial budaya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga tidak bisa mengabaikan urusan rumah tangga yang pada akhirnya diyakini sebagai kodrat wanita bagi mereka.