Skripsi ini membahas fenomena katarsis sebagai proses refleksi dan pelepasan emosi melalui media seni lukis. Katarsis, yang secara psikologis diartikan sebagai pembersihan atau pelepasan emosi yang terpendam, menjadi fokus utama dalam penelitian ini untuk memahami bagaimana seniman mengekspresikan dan mengelola perasaan mereka melalui karya lukis. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus terhadap sejumlah seniman kontemporer yang memanfaatkan seni lukis sebagai media untuk mengekspresikan emosi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, pengamatan terhadap proses penciptaan karya, serta analisis visual terhadap hasil karya seni mereka. Hasil penciptaan karya seni menunjukkan bahwa seni lukis dengan media kanvas di atas cat akrilik bukan sekadar menjadi media estetika, melainkan juga berperan sebagai sarana terapi sehingga efektif dalam membantu seniman mengatasi tekanan psikologis dan konflik batin. Proses penciptaan karya seni memungkinkan terjadinya katarsis yang memberikan rasa lega dan pemahaman diri yang lebih mendalam. Dengan demikian, seni lukis memiliki peran penting sebagai media refleksi diri dan pelepasan emosi yang bermanfaat bagi kesehatan mental. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih bagi bidang seni dan psikologi, terutama dalam menjelaskan keterkaitan antara ekspresi artistik dan proses pemulihan emosi.
