Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kesenjangan gender
dalam jabatan struktural Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tinjauan
kesenjangan mencakup societal barrier (hambatan sosial), internal
structural barrier (hambatan internal), dan government barrier (hambatan eksternal). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara
kepada informan yang ditentukan karena mengetahui dan/atau terlibat secara
langsung (purposive sampling) dan dokumentasi menggunakan kajian dokumen
terkait. Validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan
analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penyebab kesenjangan gender dalam jabatan struktural ASN di
Pemerintah Kota Surakarta paling dominan adalah hambatan sosial berupa asumsi
bahwa laki-laki lebih pantas memimpin (stereotip kepemimpinan) serta ASN
perempuan merasa berat dengan peran ganda
sebagai pegawai dan ibu rumah tangga. Hambatan
internal organisasi berupa rotasi jabatan didominasi
oleh ASN laki-laki dan berimplikasi pada mentoring formal jabatan hanya pada
ASN laki-laki, kurangnya dukungan kelembagaan kesetaraan gender, dan kurangnya
peluang perempuan menempati jabatan strategis. Hambatan eksternal berupa pelaksanaan
kebijakan yang belum sepenuhnya memperhatikan prinsip kesetaraan gender dan belum optimalnya pemanfaatan data gender untuk evaluasi kebijakan
berbasis gender. Dengan demikian penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa
kesenjangan gender dalam jabatan struktural memungkinkan untuk terus
terjadi selama kebijakan yang ada hanya formalitas dan tidak mempertimbangkan aspek
lain seperti hambatan sosial,
hambatan internal, dan hambatan eksternal.