Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji efisiensi usahatani kacang panjang di wilayah kekeringan, dengan studi kasus di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. Kecamatan ini merupakan salah satu daerah dengan tingkat kejadian kekeringan tertinggi di Kabupaten Karanganyar pada periode 2020–2023, namun tetap menjadi sentra produksi kacang panjang yang stabil. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui survei lapangan. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive, dengan populasi seluruh petani kacang panjang dan teknik sampling jenuh yang menghasilkan 46 responden. Data yang digunakan terdiri dari data primer (observasi, wawancara, pencatatan lapangan) dan sekunder (instansi terkait). Analisis dilakukan menggunakan perhitungan penerimaan, biaya, dan pendapatan usahatani; analisis faktor produksi; serta uji efisiensi dengan regresi non-linear menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan usahatani kacang panjang di Kecamatan Karanganyar memberikan pendapatan kepada petani, dengan pendapatan rata-rata Rp 1.061.500 per musim tanam, diperoleh dari selisih penerimaan Rp 3.144.000 dan biaya Rp 2.082.500. Variabel pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produksi, sedangkan luas lahan tidak berpengaruh signifikan. Uji R/C Ratio menunjukkan nilai > 1, menandakan usahatani kacang panjang di wilayah ini efisien dan layak dijalankan.