Abstrak
Kesenian Reog di Desa Plunturan Kecamatan Pulung sebagai Sarana Pelestarian Identitas Budaya di Ponorogo
Oleh :
Aulia Maratusshofiah - K4421020 - Fak. KIP
Aulia Maratusshofiah. K4421020. Pembimbing I : Dr. Hieronymus Purwanta, MAKESENIAN REOG DI DESA PLUNTURAN KECAMATAN PULUNGSEBAGAI SARANA PELESTARIAN IDENTITAS BUDAYA DIPONOROGO. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas Maret.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan peran kesenian Reogsebagai sarana pelestarian identitas budaya masyarakat Ponorogo; (2) Menjelaskankendala dan tantangan dalam upaya pelestarian kesenian Reog; serta (3)Mendeskripsikan strategi pelestarian kesenian Reog oleh komunitas Reog KiOnggo Pati di Desa Plunkuran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatifdengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.Subjek penelitian ini adalah tokoh seni, penari, perangkat desa, dan anggotakomunitas Reog Ki Onggo Pati. Objek penelitian mencakup pelestarian Reog,kegiatan latihan, strategi pewarisan nilai budaya, serta pemanfaatan teknologisebagai media promosi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan secara induktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pelestarian Reog dilakukanmelalui latihan rutin lintas generasi, pertunjukan budaya dalam acara tahunan, danpemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi serta edukasi budaya. (2)Kendala menghadapi antara lain minimnya regenerasi karena rendahnya minatgenerasi muda serta persoalan perizinan dari orang tua saat tampil di luar desa. (3)Pemerintah desa ikut berperan aktif dengan mengalokasikan anggaran khususdalam APBDes, membangun padepokan seni, dan memfasilitasi legalitas hak ciptaReog Plunduran. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan dukungankelembagaan, kesenian Reog di Desa Plunkuran tetap eksis sebagai identitas budayalokal yang kuat. Upaya ini menunjukkan bahwa pelestarian seni tradisi dapatlestari jika didukung oleh kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan adaptasiteknologi.