Abstrak


Praktik intellectual capital disclosure dan permintaan narrow financial based stakeholders di Indonesia


Oleh :
Venessa Dita Permatasari - F0306083 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Penelitian ini menggunakan dua jenis data, data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan dalam data primer berjumlah 50 responden dari narrow financial based stakeholders mengenai besarnya kepentingan setiap item intelectual capital dalam annual report perusahaan. Data sekunder menggunakan 80 annual report perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2008. Intellectual capital disclosure diukur menggunakan disclosure index score, baik metode unweighted index maupun weighted index. Hasil analisis menunjukkan bahwa permintaan intellectual capital disclosure menurut narrow financial based stakeholders adalah tinggi, pada level skala 4,22 (dalam skala likert 5). Terdapat 100% perusahaan sampel yang mengungkapkan intellectual capital dan rata-rata pengungkapan informasi mengenai intellectual capital di Indonesia sebesar 53,25% (unweighted index) dan 53,33% (unweighted index). Secara keseluruhan tidak terjadi information gap, namun beberapa item menunjukkan adanya information gap. Wardhani (2009) menyebutkan bahwa rata-rata intellectual capital disclosure di Indonesia hanya sebesar 35,00%. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran perusahaan di Indonesia akan arti pentingnya intellectual capital telah mengalami peningkatan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen (ρ- value 0,007) dan ukuran perusahaan (ρ-value 0,000) merupakan variabel berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat keluasan intellectual capital disclosure. Implikasinya, perusahaan lebih didorong untuk menciptakan komitmen yang kuat dalam implementasi corporate governance sehingga dapat meningkatkan pengungkapan intellectual capital.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keluasan intellectual capital disclosure, baik dari segi permintaan dan penawaran atau praktik pengungkapan intellectual capital dalam annual report di Indonesia. Berdasarkan kedua informasi tersebut akan diketahui adanya information gap dalam pengungkapan intellectual capital. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh corporate governance mechanism (proporsi komisaris independen, frekuensi rapat dewan komisaris, latar belakang pendidikan komite audit, frekuensi rapat komite