Abstrak
Keputusan orng tua dalam menentukan pendidikan tinggi bagi anak perempuan di Desa Kedungsongo, Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo
Oleh :
Tri Wahyono - D3205035 - Fak. ISIP
ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada keingintahuan dan ketertarikan penulis terhadap bagaimana para orang tua di Desa Kedungsono mengambil keputusan untuk memberikan kesempatan pendidikan tinggi kepada anak perempuannya. Hal ini berhubungan dengan bagaimana perpektif dan sikap masyarakat Desa Kedungsono terhadap kebutuhan pendidikan tinggi terutama bagi anak perempuan dan ini berkaitan dengan isu gender.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologi. Yakni pendekatan dari Peter L Berger dan pendekatan dari Max Weber. Dalam perspektif Berger digunakan tiga konsep dialektis yaitu internalisasi, obyektifasi dan eksternalisasi. Sedangkan untuk pendekatan dari Max Weber menggunakan teori yang terdapat dalam paradigma definisi sosial yaitu teori aksi. Hasil penelitian ini secara teoritis mendukung kedua pendekatan tersebut
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif mengenai keputusan orang tua dalam menentukan pendidikan tinggi bagi anak perempuan di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap 15 informan, yaitu 6 orang tua yang mempunyai anak perempuan yang kuliah maupun tidak kuliah, 4 anak perempuan serta 5 perangkat desa dan tokoh masyarakat Desa Kedungsono, observasi berperan dan dokumentasi. Analisa data menggunakan metode model analisis interaktif, validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa para orang tua di Desa Kedungsono sadar akan pentingnya pendidikan tinggi bagi anak perempuannya. Antara anak perempuan dan anak laki-laki mendapatkan hak yang sama untuk memperoleh kesempatan mengenyam pendidikan tinggi tersebut. Kesadaran dan keinginan untuk memberikan pendidikan tinggi ini terhambat oleh berbagai faktor terutama faktor kondisi ekonomi
Kesimpulan penelitian ini adalah kesadaran orang tua di Desa Kedungsono akan pentingnya pendidikan tinggi bagi anak perempuan sudah cukup baik. Hal ini dapat diartikan pula bahwa masyarakat di Desa Kedungsono sudah mulai sadar akan gender. Tidak membedakan antara anak perempuan dan anak laki-laki dalam hal memperoleh pendidikan tinggi.