Abstrak
Implementasi kebijakan Pemkot dalam pengaturan PKL di Yogyakarta (Studi deskriptif kualitatif tentang penerapan kebijakan Pemkot dalam pengaturan PKL Malioboro yang berkaitan dengan sektor pariwisata)
Oleh :
Ahdi Fadlan Hifdillah - D0105030 - Fak. ISIP
ABSTRAK
Pedagang Kaki Lima (PKL) pada dasarnya memiliki definisi penjual barang dan atau jasa yang secara perorangan berusaha dalam kegiatan ekonomi yang menggunakan daerah milik jalan atau fasilitas umum dan bersifat sementara/tidak menetap dengan menggunakan peralatan bergerak maupun tidak bergerak. Oleh karena itu, diperlukan tindakan terhadap permasalahan PKL yang ada di kawasan Malioboro, sebagai upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pengaturan PKL, yang bertujuan untuk mengatur keberadaan PKL agar PKL ikut bertanggungjawab terhadap kerapian, kebersihan, kenyamanan, dan ketertiban sehingga mendukung terciptanya Malioboro yang nyaman sebagai daerah pariwisata.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan kebijakan yang dilakukan Pemkot Yogyakarta dalam pengaturan PKL Malioboro yang berkaitan dengan sektor pariwisata. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang muncul, upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang muncul, serta mengetahui hasil yang dicapai dalam penerapan usaha tersebut.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian adalah di Kantor UPT Malioboro, serta para PKL di kawasan Malioboro. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode analisis data yang dipergunakan adalah analisis data interaktif. Sedangkan untuk menguji validitas data digunakan triangulasi data. Data diperoleh dari beberapa sumber melalui wawancara, dokumentasi serta observasi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, Pemerintah Kota Yogyakarta dalam penataan pedagang kaki lima yang didasarkan pada Perda No. 26 Tahun 2002 dilaksanakan dalam bentuk Program Pembinaan, Penataan dan Penertiban PKL. Realisasi tersebut dijabarkan dalam tahapan kegiatan meliputi Sosialisasi Kebijakan, Penataan, Pembinaan, dan Penertiban. Terdapat juga kendala yang ditemui dalam pengaturan tersebut dan dapat dipecahkan melalui 4 faktor: yang pertama, sikap pelaksana, dalam memberikan pembinaan dan pengarahan kepada para PKL menggunakan pendekatan persuasif dan akan menindak tegas pelanggaran yang dilakukan PKL maupun pengemis dan pengamen liar. Yang kedua, komunikasi, dalam pelaksanaan program ini telah berjalan dengan baik secara vertikal dan horizontal. Yang ketiga, sumber daya, keterbatasan jumlah aparat dan kendaraan operasional yang masih kurang. Melalui kekompakan, keseriusan, serta keikhlasan tim dalam bekerja sama, keterbatasan itu dapat diatasi. Yang keempat, kepatuhan dan daya tanggap kelompok sasaran, atas kerjasama paguyuban, PKL Malioboro menunjukkan kesediaan dan kepatuhan dalam mendukung program ini.
Hasil yang dicapai dari program tersebut adalah Malioboro menjadi salah satu tempat tujuan pariwisata yang berkesan bagi siapapun. Harapan ke depan agar Malioboro agar lebih baik lagi menjadi tanggung jawab bersama bagi semua yang mempunyai rasa memiliki Malioboro milik bersama. Dengan hasil yang dicapai tersebut maka Yogyakarta tetap akan mempunyai slogan “Yogyakarta Kota Aman Berhati Nyaman”.
ABSTRACT
Street Vendors ( PKL) basically own the definition of goods seller and or service which alone try in economic activity using area own the public facility or street and have the character of whereas/do not fixed by using equipments make a move and also motion less. Therefore, needed action to problems PKL of exist in area Malioboro, as effort executed by Government of Town Yogyakarta in Arrangement PKL, what aim to arrange the existence PKL so that PKL follow to hold responsible to accuration, hygiene, freshment, and orderliness so that support the balmy creation Malioboro as tourism area.
This research target is to know how policy applying done by Government of City Yogyakarta in arrangement of Malioboro PKL related to tourism sector. Others this research also aim to to know the constraints which emerge, efforts of performed within overcoming constraint which emerge, and also know the reached result in the effort applying.
This research type is descriptive qualitative. Research location is in Technical Executor Unit Office (UPT) of Malioboro, and also all PKL in Malioboro area. Method of withdrawal sampel used by purposive sampling. Method analyse the data utilized by analysis of data interaktif. While to test the data validity used by a data triangulation. Data obtained from some source by interview, documentation and also observation.
From conducted research result, Government of City Yogyakarta in settlement of cloister merchant which is relied on by Perda No. 26 Tahun 2002 executed in the form of Construction Program, Settlement And PKL Publisher. The realization formulated in activity step cover the Policy Socialization, Settlement, Construction, and Publisher. There are also constraint met in solvable and the arrangement by 4 factor: first, executor attitude, in giving construction and guidance to all PKL use the approach persuasif and will act coherent of collision conducted by PKL and also wild street musician and beggar. Second, communications, in execution program this have walked better vertically and horizontal. Third, resource, limitation sum up the aparat and operational transportation which still less. By solidarity, serious, and also team candidness in cooperating, that limitation can be overcome. Fourth, compliance and energy listen carefully the target group, for society cooperation, PKL Malioboro show the readiness and compliance in supporting this program.
Reached result from the program is Malioboro become one of receiving location of tourism which impressing for who even also. Expectation forwards so that Malioboro to be better again become the responsibility with for all having sense of belonging Malioboro cooperative ownership. With the the reached result hence Yogyakarta will remain have the slogan "Yogyakarta Kota Aman Berhati Nyaman".