Abstrak
Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif teknik make a match ditinjau dari aktivitas belajar siswa (Penelitian pada siswa SD Negeri Kelas V Kecamatan Pontianak Kota di Kota Pontianak tahun ajaran 2009/2010)
Oleh :
Seri Ningsih - S850908016 - Sekolah Pascasarjana
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran Direct Instruction pada materi luas bangun datar (trapesium dan layang-layang)? (2). Apakah siswa dengan aktivitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, dan apakah siswa dengan aktivitas belajar sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang dengan aktivitas belajar rendah pada materi luas bangun datar (trapesium dan layang-layang)? (3). Apakah perbedaan prestasi belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match dan dengan model pembelajaran Direct Instruction konsisten pada setiap kategori aktivitas belajar siswa, dan apakah perbedaan prestasi belajar matematika antara tiap-tiap kategori aktivitas belajar konsisten pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match dan model pembelajaran Direct Instruction?
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V semester ganjil SD Negeri Kecamatan Pontianak Kota di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 18 SD. Total sampel penelitian ini adalah 180 siswa, terdiri dari 93 siswa pada kelompok eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match dan 87 siswa pada kelompok kontrol dengan model pembelajaran Direct Instruction. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Metode dokumentasi dari nilai Ujian Tengah Semester digunakan untuk uji keseimbangan, metode angket digunakan untuk mengukur aktivitas belajar matematika dan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar matematika. Analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dilanjutkan dengan uji komparasi ganda metode Scheffe.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran Direct Instruction pada materi luas bangun datar (trapesium dan layang-layang). (2). Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah, serta prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar tinggi tidak terdapat perbedaan dengan prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar sedang pada materi luas bangun datar (trapesium dan layang-layang). (3). Pada model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa pada semua kategori, baik pada aktivitas belajar tinggi, sedang maupun rendah. Pada model pembelajaran Direct Instruction tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang. Sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah, dan siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah. Pada siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika, baik menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match maupun model pembelajaran Direct Instruction. Pada siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika, baik menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match maupun model pembelajaran Direct Instruction. Pada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah, prestasi belajar matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match lebih baik daripada model pembelajaran Direct Instruction.
ABSTRACT
The aims of this research are to find out: (1) Whether the students achievement in learning mathematics using cooperative learning model of Make A Match technique better than using the Direct Instruction learning model in the material plane surface area (trapezoid and a kite)? (2). Whether the students achievement in learning mathematics who have high learning activity are better than those who have middle and low learning activity in the material plane surface area (trapezoid and a kite)? (3). Whether the difference of the students achievement in learning mathematics using cooperative learning model of Make A Match technique and the Direct Instruction learning model are consistent in every category of student learning activities, and whether the difference of the students achievement in learning mathematics between each category of learning activities consistent using the cooperative learning model of Make A Match technique and Direct Instruction learning model?
This research is a quasi-experimental with 2x3 factorial design. The population in this research is all of the students grade V in the first semester of Elementary School District City of Pontianak in Pontianak, West Kalimantan Province academic year 2009/2010 consisting of 18 Elementary Schools. The total sample of this research is 180 students, consisting of 93 students in experimental group using cooperative learning model of Make A Match technique and 87 students using the Direct Instruction learning model. The technique to get the samples is done using stratified cluster random sampling. The data are collected by using documentation, questionnaires and tests method. Documentation method of mathematics achievement of Mid Semester Examination is used to balance test, questionnaire is used to measure mathematics learning activity, and test method is used to collect the data of mathematics learning achievement. Analysis of data is done by two-way analysis of variance with unequal cells, followed by multiple comparison test Scheffe method.
Based on the research results, it can be concluded that: (1) The students achievement in learning mathematics using cooperative learning model of Make A Match technique better than using the Direct Instruction learning model in the material plane surface area (trapezoid and a kite). (2). The students achievement in learning mathematics who have high learning activity are better than those who have low learning activity, and those who have middle learning activity are better than those who have low learning activity in the material plane surface area (trapezoid and a kite). (3). In the cooperative learning model of Make A Match technique there is no difference of the students achievement in learning mathematics for all category of student learning activities; in high, middle and low activity. On the Direct Instruction learning model there is no difference of the students achievement in learning mathematics between who have high and middle learning activity. On the other hand, the students achievement in learning mathematics who have high learning activity are better than those who have low learning activity, and those who have middle learning activity are better than those who have low learning activity. At the students who have high and middle learning activity, there is no difference of the students achievement in learning mathematics, in using cooperative learning model of Make A Match technique although using the Direct Instruction learning model. At the students who have low learning activity, the students achievement in learning mathematics using cooperative learning model of Make A Match technique better than using the Direct Instruction learning model.