Abstrak
Novel mimi lan mintuna karya remy sylado: sebuah analisis struktural
Oleh :
Basrani Dwiningsih - C0202016 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
2010. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Permasalahan dalam penelitian ini meliputi tiga hal: (1) Bagaimanakah fakta cerita dalam novel Mimi Lan Mintuna yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar? (2) Bagaimanakah sarana sastra yang terdapat dalam novel Mimi Lan Mintuna? dan (3) Bagaimanakah tema dalam novel Mimi Lan Mintuna?
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan fakta cerita dalam novel Mimi Lan Mintuna yang terdiri atas alur, tokoh dan penokohan, dan latar, (2) mendeskripsikan sarana sastra dalam novel Mimi lan Mintuna, dan (3) mengungkapkan tema dalam novel Mimi Lan Mintuna.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan struktural. Objek dalam penelitian ini adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang terdiri atas tema, fakta cerita, dan sarana sastra dalam novel Mimi Lan Mintuna. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Mimi Lan Mintuna karya Remy Sylado dengan tebal 284 halaman, diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Maret 2007, sebagai cetakan pertama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, fakta cerita yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar. Novel ini mempunyai alur progresif. Dalam novel ini terdapat beberapa tokoh bawahan, dan beberapa tokoh utama, yaitu Indayati dan Petruk sebagai tokoh utama protagonis dan Sean PV sebagai tokoh utama antagonis. Latar dalam novel ini dibedakan menjadi latar tempat, waktu, sosial serta atmosfir. Latar tempat yang dominan meliputi, Gunungpati, Manado, dan Bangkok, sedangkan latar tempat lain adalah Muntilan dan Semarang. Latar waktu meliputi pagi, siang, sore, dan malam. Latar sosial yaitu masyarakat Jawa, tepatnya masyarakat Gunungpati, masyarakat Manado, masyarakat Bangkok. Atmosfir terdiri atas putusasa, sedih, senang, kaget, marah dan takut. Kedua, sarana sastra yang terdiri atas judul, sudut pandang, dan gaya dan tone. Judul Mimi Lan Mintuna merupakan makna dari novel itu sendiri, yaitu sepasang suami istri harus meniru Mimi Lan Mintuna yang selalu hidup bersama-sama dan rukun. Sudut pandang yang digunakan dalam novel Mimi Lan Mintuna adalah sudut pandang orang ketiga tak terbatas. Gaya yang digunakan dalam novel Mimi Lan Mintuna adalah bentuk kalimat sederhana, kalimat tanya, menggunakan pencitraan indra pendengaran dan penglihatan, gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa simile dan metafora, serta menggunakan berbagai bahasa daerah dan asing. Tone yang digunakan oleh pengarang adalah dramatis, romantis dan eksotis. Ketiga, tema dalam novel ini adalah kekuatan cinta mampu mengalahkan segalanya.