Abstrak


Hubungan kinerja pengawas minum obat (pmo) dengan kesembuhan pasien tb paru kasus baru strategi dots


Oleh :
Nomi andita puri - G0006125 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) sebagai strategi dalam penanggulangan TB sejak tahun 1995. Keberhasilan pengobatan TB paru sangat ditentukan oleh adanya keteraturan minum obat anti tuberkulosis. Hal ini dapat dicapai dengan adanya pengawas minum obat (PMO) yang memantau dan mengingatkan penderita TB paru untuk meminum obat secara teratur. PMO sangat penting untuk mendampingi penderita agar dicapai hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja pengawas minum obat (PMO) dengan kesembuhan TB paru kasus baru strategi DOTS. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional . Subjek penelitian adalah pasien TB paru di poliklinik paru RSUD Moewardi Surakarta. Subjek penelitian diambil dengan teknik pengumpulan data purposive sampling. Data penelitian didapatkan melalui rekam medis pasien (kartu TB 01) dan wawancara kepada pasien. Data yang terkumpul dianalisa dengan rumus chi square. Dari penelitan didapatkan OR = 4.2, χ2 hitung 4.6, dan p = 0.029. Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan 1. Secara statistik dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara kinerja PMO dengan kesembuhan TB paru kasus baru strategi DOTS. Tuberculosis disease is one of the contegious diseases which still becomes problem in world people health. WHO has recommended DOTS strategy as strategy in TB preventive since 1995. The success of pulmonary TB cure is determined by the regulation of drinking anti tuberculosis medicine. This can be reached by the drug consumption controller/pengawas minum obat (PMO) who monitors and reminds pulmonary TB patient to drink medicine regularly. PMO is very important to accompany patient in order to achieve the optimal result. This research is aimed to know the correlation between drug consumption controller/pengawas minum obat (PMO)’ performance and recovery of DOTS new case pulmonary tuberculosis patient. This research used Analytic Descriptive with Cross Sectional approach. The subjects of the research were the TB patient in pulmonary policlinic RSUD dr. Moewardi. that amounts of 50 patient and used Purposive Sampling technique to collect the data. After all data collected, they analysed by using formula chi square. From the calculation we got OR = 4.2, χ2 = 4,757, and p = 0.029. The confident level is 0, 05 and the degrees of freedom = 1. From the statistical research, we can conclude that there is a correlation between drug consumption controller/pengawas minum obat (PMO)’ performance and recovery of DOTS new case pulmonary tuberculosis patient.