Abstrak


Persepsi partai politik terhadap iklan politik (studi dekriptif kualitatif tentang persepsi pengurus dewan pimpinan cabang partai demokrat, partai golkar dan partai demokrasi indonesia perjuangan kota surakarta terhadap iklan politik pasangan calon presid


Oleh :
Yudha Yogi Prabawa - D0203149 - Fak. ISIP

ABSTRAK Ada fenomena menarik yang layak dicatat terkait perkembangan komunikasi politik di indonesia satu dekade terkahir ini. Yaitu munculnya kampanye partai atau kandidat melalui iklan politik di televisi. Dilihat dari perspektif positif, iklan politik mempunyai manfaat. Jika penayangan iklan disertai dengan gagasan, memperhatikan etika, dan menghindari hal-hal yang menimbulkan keresahan dan permusuhan, media ini merupakan salah satu altenatif komunikasi politik yang baik. Iklan politik juga dinilai sebagai sarana yang efektif dan aman bagi masyarakat di bandingkan dengan pengerahan massa. SBY dan Boediono juga menggunakan strategi iklan politik dalam pemilu 2009 lalu. Salah satu yang menarik adalah iklan SBY-Boediono versi Indomie. Iklan ini menjadi perbincangan yang menarik dalam berbagai kesempatan. Versi Indomie menggunakan pendekatan yang berbeda dalam komunikasi politiknya. Pesan verbal yang disampaikan dalam bentuk jingle Indomie yang telah dimodifikasi. Sedang pesan non verbal yang ditampilkan menggunakan penyanyi Mike Indonesian Idol dan menggunakan banyak orang sedang berjalan beramai-ramai seperti layaknya iklan Indomie pada umumnya. Karena itu melalui penelitian ini peneliti bermaksud mencari tahu bagaimana persepsi partai politik terhadap iklan politik, khususnya iklan SBY-Boediono versi Indomie. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Pengurus tiga partai politik di Solo, yaitu Pengurus DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, DPD Partai Golkar, DPC Partai Demokrat Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan interview. Dalam penelitian ini diperoleh simpulan bahwa persepsi mengenai iklan politik yang dimiliki partai politik bervariasi. Dalam persepsi partai politik terhadap iklan poltik secara umum ditemukan partai politk mempersepsikan iklan politik yaitu: pertama, cenderung tidak realistis isi materinya, kedua, membentuk citra, ketiga, meningkatkan keterkenalan, keempat, media sosialisasi program, kelima, berisi janji-janji, keenam, berlebihan dalam materi isinya, ketujuh, seragam dalam tampilannya. Sementara mengenai persepsi partai politik terhadap iklan politik SBY-Boediono dipersepsikan juga bervariasi. Pihak Partai Golkar melihat iklan SBY hanya mengelabui pemilih (tidak realistis), terkesan berlebihan dan mengesankan SBY tidak percaya diri hingga harus menggunakan iklan Indomie yang sudah terkenal. Sementara PDI Perjuangan melihat persepsi diantaranya tidak kreatif, tidak tepat dan berlebihan. Lain halnya dengan Partai Demokrat. Menurutnya perspesi iklan ini kreatif, cerdas menyampaikan pesan lewat terobosan yang berbeda dan menjaga citra positif SBY. Dikatakan menjaga citra positif karena dalam seluruh iklan SBY (termasuk iklan versi Indomie) tidak pernah menyerang lawan politik lainnya.