Abstrak


Istilah unsur-unsur sesaji tradisi buka luwur di Desa Candisari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali (suatu kajian etnolinguistik)


Oleh :
Ninuk Diah Pratiwi - C0106037 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (I) bagaimanakah bentuk istilah yang terdapat dalam tradisi buka luwur di Desa Candisari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali? (2) bagaimanakah makna istilah unsur-unsur sesaji dalam tradisi buka luwur masyarakat di Desa Candisari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali? (3) bagaimanakah fungsi tradisi buka luwur masyarakat di Desa Candisari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk bentuk istilah dalam tradisi buka luwur masyarakat di Desa Candisari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. (2) menjelaskan makna istilah unsur-unsur sesaji dalam tradisi buka luwur masyarakat di Desa Candisari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. (3) menjelaskan fungsi tradisi buka luwur masyarakat di Desa Candisari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan data kebahasaan yang berkaitan dengan bentuk, makna, dan fungsi buka luwur, kemudian dianalisisnya berupa deskripsi tentang bentuk, makna dan fungsinya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak yaitu metode pengumpulan data dengan menyimak penggunaan bahasa metode simak yang digunakan adalah metode simak libat cakap, adapun teknik dasar yang dipakai adalah teknik sadap, dan teknik lanjutannya menggunakan teknik rekam, kerjasama dengan informan atau wawancara,dan teknik catat. Data pada penelitian ini berupa istilah-istilah yang digunakan dalam tradisi buka luwur. Jenis data yang digunakan adalah data lisan. Data lisan sebagai data utama, sumber data lisan berasal dari informan. Pada analisis data menggunakan metode distribusional dan metode padan. Metode distribusional dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) digunakan untuk menganalisis bentuk istilah tradisi buka luwur. Metode padan digunakan untuk menganalisis makna dan fungsi istilah tradisi buka luwur. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode deskriptif formal dan informal. Hasil penelitian ini berupa 33 bentuk monomorfemis yaitu tebu, lepet, cengkaruk, jadah, jenang, wajik, jipang, apel, jeruk, dhuku, salak, bengkuang, jagung, pohong, tela, tales, ganyong, kembang, mawar, melathi, kanthil, tumpeng, ingkung, krupuk, cenggereng, perkedel, dhele, mentho, kering, menyan, janur, emprit, dan kupat. Terdapat bentuk polimorfemis yang berbentuk kata majemuk berjumlah 8 yaitu kembang telon, kupat candhi, palawija, jajan pasar, kembang tabur, gedhang raja dan sambel goreng. Berupa frasa berjumlah 3 yaitu sega golong, tempe dhele, dan degan ijo. Makna yang terdapat dalam istilah unsur-unsur sesaji tradisi buka luwur adalah makna leksikal dan makna kultural. Makna leksikal adalah makna dasar pada istilah sesaji tersebut. Makna leksikal terdapat pada bentuk monomorfemis, sedangkan pada bentuk polimorfemis terdapat makna gramatikal yaitu makna yang muncul setelah proses gramatikal. Makna kultural adalah makna yang ada di masyarakat dan berhubungan dengan kebudayaan dalam hal ini adalah sesaji tradisi buka luwur. Fungsi dari tradisi buka luwur ada tiga yaitu fungsi pendidikan, fungsi religi, dan fungsi sosial.