Abstrak


Studi komparasi penggunaan metode problem solving dan inquiry terbimbing terhadap prestasi belajar kimia pada materi minyak bumi kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun ajaran 2008/2009


Oleh :
Junarni - K3304037 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan metode problem solving, inquiry terbimbing, dan ceramah terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia pada materi minyak bumi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Aspek yang diteliti adalah aspek kognitif dan afektif . Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Mojolaban tahun ajaran 2008/2009. Sampel terdiri dari 3 kelas, yaitu kelas eksperimen 1 (metode problem solving), kelas eksperimen 2 (metode inquiry terbimbing), dan kelas kontrol (ceramah) yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Data penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang diperoleh dari aspek kognitif dan aspek afektif. Analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi (anava) satu jalan dengan sel sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode problem solving, inquiry terbimbing, dan ceramah terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia pada materi minyak bumi. Perbedaan ini terlihat dari pencapaian prestasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia pada materi minyak bumi yang menggunakan metode problem solving dan inquiry terbimbing lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa yang menggunakan metode ceramah. Sedangkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia pada materi minyak bumi yang menggunakan metode problem solving lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa yang menggunakan metode inquiry terbimbing. Hasil uji lanjut pasca anava satu jalan dengan sel sama (uji Scheffe) antara kelas eksperimen problem solving dengan kelas kontrol (ceramah), untuk aspek kognitif (Fobs > Ftabel = 72,72 > 6,14) dan untuk aspek afektif (Fobs > Ftabel = 70,12 > 6,14). Antara kelas eksperimen inquiry terbimbing dengan kelas kontrol (ceramah), untuk aspek kognitif (Fobs > Ftabel = 28,38 > 6,14) dan untuk aspek afektif (Fobs > Ftabel = 14,65 > 6,14). Antara kelas eksperimen problem solving dengan kelas eksperimen inquiry terbimbing, untuk aspek kognitif (Fobs > Ftabel = 10,24 > 6,14) dan untuk aspek afektif (Fobs > Ftabel = 20,68 > 6,14). Karena secara keseluruhan Fobs > Ftabel, maka baik untuk aspek kognitif maupun aspek afektif H0 ditolak dan H1 diterima. ABSTRAK This research has aim to find out the influence difference of the use of problem solving, guided inquiry, and lecturer method toward student’s learning achievement in chemistry subject matter learning about earth oil material. This research uses experimental method. The aspects researched are cognitive aspect and affective aspect. The population of the research is the students of Class X SMA N 1 Mojolaban at school year of 2008/2009. Sample consists of 3 classes, which are experimental class 1 (problem solving method), experimental class 2 (guided inquiry method), and control class (lecturer method) chosen by using cluster random sampling. The data of this research is student’s study achievement derived from cognitive aspect and affective aspect. Data analysis for hypothesis testing uses one-way variance analysis (anava) with similar cell. Based on the result of the research it can be concluded that there is a influence difference of the use of problem solving, guided inquiry, and lecturer method toward student’s learning achievement in chemistry subject matter about earth oil material. This difference can be seen in the student’s learning achievement in chemistry learning about earth oil material by using problem solving and guided inquiry that is higher than the student’s learning achievement by using lecturer method. Meanwhile the student’s learning achievement in chemistry learning about earth oil material by using problem solving method is higher than the student’s learning achievement by using guided inquiry method. The result of subsequent test of post one way anava with similar cell (Scheffe cell) between problem solving experimental class with control class (lecturer) is for cognitive aspect (Fobs > Ftable = 72,72 > 6,14) and for affective aspect (Fobs > Ftable = 70,12 > 6,14). Between guided inquiry experimental class with control class (lecturer) is that for cognitive aspect (Fobs > Ftable = 28,38 > 6,14) and for affective aspect (Fobs > Ftable = 14,65 > 6,14). Between problem solving experimental class with guided inquiry experimental class is that for cognitive aspect (Fobs > Ftable = 10,24 > 6,14) and for affective aspect (Fobs > Ftable = 20,68 > 6,14). Therefore, since as a whole Fobs > Ftable, then both for cognitive aspect and affective aspect H0 is rejected and H1 is accepted.