Abstrak


Hubungan pemberian ekstrak patikan kebo (Euphorbia hirta L.) terhadap derajat inflamasi bronkus pada mencit balb/c model asma alergi


Oleh :
Kuntoro - G0006107 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pemberian ekstrak patikan kebo terhadap derajat inflamasi bronkus pada mencit Balb/C model asma alergi. Metode Penelitian: Eksperimental laboratorik dengan post test only control group design menggunakan 24 ekor mencit Balb/C jantan, dibagi dalam 4 kelompok (kelompok kontrol, asma alergi, patikan kebo 10 mg/mencit, patikan kerbau 20 mg/mencit). Sensitisasi hewan coba hari ke-0 dan 14 secara intraperitonial, dilanjutkan hari ke-21, 23, 25 dan 27 secara aerosol selama 30 menit. Hari ke-28 mencit diambil bronkusnya, derajat inflamasi bronkus diamati dengan teknik pewarnaan Hematoksilin Eosin. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan Kruskal-Wallis dilanjutkan Mann-Whitney menggunakan program SPSS for Windows Release 12.0. Pada analisis data digunakan batas kemaknaan p<0,05. Hasil Penelitian: Derajat inflamasi kelompok kontrol adalah grade 2 (83,33%) dan grade 3 (16,67%). Kelompok asma alergi adalah grade 3 (16,67%) dan grade 4 (83,33%). Kelompok patikan kebo 10 mg/mencit adalah grade 2 (33,33%), grade 3 (66,67%). Kelompok patikan kebo 20 mg/mencit adalah grade 2 (33,33%) dan grade 3 (66,67%). Terdapat perbedaan bermakna derajat inflamasi kelompok asma alergi dengan patikan kebo 10 mg/mencit dan patikan kebo 20 mg/mencit (p=0,009). Derajat inflamasi kelompok patikan kebo 10 mg/mencit dengan patikan kebo 20 mg/mencit perbedaannya tidak bermakna secara statistik (p=1,000). Simpulan Penelitian: Ekstrak patikan kebo 10 mg/mencit dan 20 mg/mencit menurunkan derajat inflamasi bronkus mencit Balb/C model asma alergi. Kata kunci : asma alergi, patikan kebo, derajat inflamasi, bronkus ABSTRACT Objective: To understand relationship between patikan kebo extract with bronchial inflammation grade on Balb/C mice asthma allergic model. Methods: Experimental laboratoric with post-test only control group design using 24 Balb/C male mice, divided into four groups (Control group, asthma allergic group, patikan kebo 10 mg/mice , patikan kebo 20 mg/mice). Sample was sensitized on day-0 and day-14 intraperitoneally, continued in day-21, 23, 25, and 27 aerosolly in 30 minuttes. In day-28, bronchus sample was collected, the bronchial inflammation grade was observed with staining Hematoksilin Eosin. . The obtain data was analized statistically with Kruskall-Wallis continued with Mann-Whitney using program SPSS for Windows Release 12.0. The data analized with margin of significance p<0.05. Results: The grading inflamation of control group was grade 2 (83,33%) and grade 3 (16,67%). Asthma alergic group was grade 3 (16,67%) and grade 4 (83,33%). Patikan kebo 10 mg/mice group was grade 2 (33,33%) and grade 3 (66,67%). Patikan kebo 20 mg/mice group was grade 2 (33,33%) and grade 3 (66,67%). There is significant difference between group asthma allergic with patikan kebo 10mg/mice and patikan kebo 20 mg/mice group in grade inflamation (p=0,009). There is no significant difference in grade inflamation between patikan kebo 10 mg/mice group with patikan kebo 20 mg/mice(p=1,000). Conclusion: Patikan kebo extract 10 mg/mice and 20 mg/mice reduced bronchial inflammation grade in Balb/C mice asthma allergic model. Keyword : asthma allergic, patikan kebo, grade inflammation, bronchus