Abstrak
Hubungan self efficacy dan regulasi emosi dengan kenakalan remaja pada siswa SMP N 7 Klaten
Oleh :
Dwi Nur Hasanah - G0105018 - Fak. Kedokteran
ABSTRAK Kenakalan remaja dewasa ini semakin mengkhawatirkan bagi para orang
tua, pendidik juga masyarakat, karena mengingat kenakalan remaja semakin
merebak diberbagai lingkungan. Lebih mengkhawatirkan lagi kenakalan juga
dilakukan oleh anak SMP, usia yang tergolong dini dalam kategori kenakalan
remaja. Pada usia remaja mereka mengalami berbagai perubahan baik dari dalam
diri maupun tuntutan dari lingkungan menyebabkan ketegangan emosi semakin
meninggi yang menyebabkan mereka mudah terjerumus dalam kenakalan remaja.
Untuk mengatasi masalah ketegangan emosi tersebut remaja memerlukan regulasi
emosi dan self efficacy agar mampu berperilaku adaptif dan tidak terjerumus
dalam kenakalan remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy
dan regulasi emosi dengan kenakalan remaja. Metode dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII
SMP N 7 Klaten, diambil dengan teknik cluster random sampling. Alat
pengumpulan data yang digunakan adalah skala self efficacy, skala regulasi emosi
dan skala kenakalan remaja. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi
ganda.
Hasil perhitungan menggunakan analisis regresi ganda menunjukkan
korelasi rx1y sebesar - 0,249 pada taraf signifikan p < 0,05. Artinya ada korelasi
negatif yang signifikan antara self efficacy dengan kenakalan remaja, dan korelasi
rx2y sebesar -0,301 pada taraf signifikan p < 0,05 memiliki arti ada korelasi
negatif yang signifikan antara regulasi emosi dengan kenakalan remaja. Selain itu
berdasarkan hasil analisis data diketahui ada hubungan yang signifikan secara
statistik antara self efficay dan regulasi emosi dengan kenakalan remaja
ditunjukkan dengan nilai korelasi Ry12 = 0,314 dan Fregresi 3,06 dengan p < 0,05.
Sumbangan efektif self efficacy dan regulasi emosi dengan kenakalan remaja
dilihat dari koefisien determinan (R2) sebesar 0,99 atau 9,9 % yang berarti masih
terdapat 80,1 % faktor lain yang mempengaruhi kenakalan remaja selain self
efficacy dan regulasi emosi.
Kata kunci: self efficacy, regulasi emosi, kenakalan remaja.
ABSTRACT Juvenile delinquency is increasing worry for parents, educators and also
the community, considering its spreading in various environment. Moreover,
delinquency also carried out by junior high children, the very early ages
considering the term of “delinquency”. In their teenage years undergone changes
both from themselves as well as demands from the environment causing the rising
of emotional tension so that they easily fall into delinquency. To overcome the
problem of emotional tension, teenagers need emotional regulation and self-
efficacy to be able to behave adaptively and do not fall into delinquency.
This research aims to determine the relationship between self-efficacy
and regulation of emotion with juvenile delinquency. The method in this study
uses a quantitative approach. The research’s subjects is 8 th
grade student of SMP
N 7 Klaten, by random cluster sampling technique. Instruments of data collection
are self-efficacy scale, emotion regulation scale and juvenile delinquency scale.
Analysis of data is using multiple regression analysis techniques.
The results of calculations using multiple regression analysis showed
correlation rx1y of – 0,249 at significant level p <0,05. This means that there is a
significant negative correlation between self-efficacy and juvenile delinquency,
and the correlation rx 2 y of -0,301 at a significant level of p <0,05 means there is a
significant negative correlation between emotion regulation and juvenile
delinquency. Based on the results of data analysis, there is a significant
relationship between self efficacy and emotion regulation with juvenile
delinquency, indicated by the correlation value R y12 = 0,314 and M regression 3,06
with p <0,05. Effective contribution of self efficacy and emotional regulation with
juvenile delinquency is seen from the determinant coefficient (R 2 ) of 0,99 or
9,9%, which means that there are still 80,1% other factors that affect delinquency
in addition to self-efficacy and emotional regulation.
Keywords: self-efficacy, emotion regulation, juvenile delinquency.