Abstrak


Pengunaan metode sas dapat meningkatkan kesulitan belajar menulis permulaan mata pelajaran bahasa INDONESIA siswa kelas II SDN Saradan 1 tahun pelajaran 2009/2010


Oleh :
Nurti Dwiyanti - X8806514 - Fak. KIP

Abstrak Pembelajaran yang telah dilakukan pada pelajaran Bahasa Indonesia yang saya ajarkan di kelas II kurang berhasil karena pada waktu ulangan harian siswa banyak yang mendapatkan nilai kurang memuaskan ( masih di bawah rata-rata ). Sehingga KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) kurang/ belum berhasil. Hal ini disebabkan siswa yang mengikuti pelajaran hanya 50% (11 anak) dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40, sehingga nilai rata-rata yang didapat sebesar 63, padahal KKM harus dicapai adalah 70, sedangkan yang dicapai siswa baru 63. Pada waktu pelajaran Bahasa Indonesia banyak siswa yang letih karena habis pelajaran olah raga, selain itu pada waktu saya memberi penjelasan banyak, siswa yang suka bercerita sendiri dengan teman sebangkunya. Untuk memperoleh ketuntasan belajar siswa, saya mencoba menggunakan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yaitu metode pengajaran menulis permulaan dengan pendekatan cerita yang disertai dengan sebuah gambar, sehingga dengan adanya gambar-gambar anak menjadi senang dan tidak bercerita sendiri. Dengan penguasaan berbagai metode mengajar akan memberi keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan tujuan materi pembelajaran, sehingga dapat diterapkan prinsip-prinsip metode SAS secara optimal. Prosedur saya yaitu 2 siklus :Siklus I: dari 22 siswa hanya 8 siswa yang menguasai materi diatas 78%, 6 siswa menguasai 65% - 71% materi dan yang 8 siswa kurang dari 65% di dalam menguasai materi Siklus II: dari 22 siswa yang mendapat nilai tuntas adalah 19 siswa atau dalam persen 86,4%. Berdasarkan hasil diskusi teman sejawat dan supervisor pembelajaran dengan menggunakan metode SAS menunjukkan kemajuan siswa, karena siswa merasa senang dan selalu memperhatikan dengannya ada gambar.