Abstrak


Analisis Pengendalian Kualitas Produk Pada Harian Umum Bengawan Pos Surakarta


Oleh :
Dameria Triastiti - F0299041 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Yang menjadi latar belakang penulisan skripsi dengan judul tersebut diatas adalah karena untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing dipasaran, perusahaan memerlukan perhitungan dan perencanaan yang cukup sebelum mulai memproduksi atau memasarkan produknya. Produk yang mampu bersaing di pasar tersebut harus memiliki keunggulan terutama dalam mutu. Pengendalian kualitas produk pada suatu perusahaan sangatlah penting karena pengendalian kualitas tersebut dapat mengendalikan atau mengontrol jumlah produk rusak atau cacat yang tidak seharusnya dipasarkan karena akan merusak citra perusahaan tersebut dimata konsumen. Dengan adanya pengendalian kualitas, total jumlah produksi beserta jumlah produk yang cacat dapat terpantau dengan baik. Disamping itu melalui pengendalian kualitas, perusahaan dapat mengetahui tingkat kerusakan yang dialami produknya serta penyebab dari kerusakan-kerusakan tersebut sehingga di kemudian hari dapat melakukan tindakan untuk mengantisipasi produk cacat (defect) yang terjadi.

Selanjutnya untuk mengetahui dan menganalisis pengendalian kualitas produk, penulis mengemukakan tiga permasalahan, yaitu (1) Apakah batas pengendalian kerusakan produk dengan standar deviasi 2 atau z =2 relevan dengan penyimpangan atau kerusakan yang terjadi? (2) Seberapa tinggi tingkat penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada Harian Umum Bengawan Pos? (3) Apa penyebab dari kerusakan produk yang paling sering terjadi pada Harian Umum Bengawan Pos? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui jalannya pengendalian kualitas yang dilakukan oleh Harian Umum Bengawan Pos. (2) Untuk mengetahui tingkat penyimpangan atau kerusakan produk yang terjadi pada Harian Umum Bengawan Pos. (3) Untuk mengetahui penyebab dari kerusakan produk yang paling sering terjadi pada Harian Umum Bengawan Pos sehingga dapat dilakukan antisipasi di masa yang akan datang. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah (1) Batas pengendalian z = 2 untuk kerusakan atau penyimpangan produk relevan dengan jumlah penyimpangan atau kerusakan produk yang terjadi. (2) Harian Umum Bengawan Pos memiliki tingkat kerusakan yang tinggi pada proses pencetakan. (3) Kerusakan yang paling sering terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor produksi, yaitu bahan baku, tenaga kerja dan mesin.

Sedangkan untuk mengolah data yang sudah ada tersebut, penulis menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Untuk membuktikan hipotesis diatas, penulis menggunakan bagan kendali P, diagram Pareto serta diagram tulang ikan atau fishbone chart. Setelah melalui beberapa proses analisis, maka hasil yang diperoleh adalah untuk hipotesis pertama terbukti bahwa batas pengendalian z = 2 relevan dengan jumlah kerusakan atau penyimpangan produk yang terjadi. Demikian juga dengan hipotesis kedua, terbukti bahwa tingkat kerusakan produk yang tertinggi terjadi pada saat proses pencetakan. Dan hipotesis ketiga juga terbukti, bahwa kerusakan yang terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor produksi, yaitu bahan baku, tenaga kerja dan mesin. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dimuka dapat diambil kesimpulan bahwa Harian Umum Bengawan Pos menetapkan standar pengendalian kualitas yang medium, dalam arti tidak terlalu ketat maupun terlalu longgar, terbukti dengan jumlah kerusakan yang berada dalam batas toleransi. Selain itu, produk mengalami kerusakan terbanyak pada saat melalui proses pencetakan. Diantaranya karena miringnya plate warna atau bahkan karena bahan baku yang tidak berada dalam kondisi yang baik.

Sebagai bahan pertimbangan bagi Harian Umum Bengawan Pos sehubungan dengan kebijakan pengendalian kualitas produknya, saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:agar kualitas produk dapat dipertahankankan, hendaknya perusahaan tidak mengabaikan pengawasan kualitas bahan baku serta proses produksi dan harus selalu dilakukan penilaian kembali atas terlaksananya pengawasan dan pengendalian kualitas tersebut. Hendaknya perusahaan melakukan perawatan dan pemeliharaan secara berkala terhadap peralatan produksi. Serta untuk mengurangi faktor kelelahan dan kurang konsentrasinya tenaga kerja, perusahaan sebaiknya memperhatikan pengaturan waktu istirahat karyawan, pemberian insentif serta pelatihan terhadap karyawan. Hal-hal tersebut dilakukan agar jumlah produk cacat atau rusak dapat ditekan sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi perusahaan dikemudian hari.