Abstrak


Evaluasi retak pada repair mortar dengan bahan tambah serat banakibat pengaruh susut terkekang


Oleh :
Noor Rochman Sidiq - I1105006 - Fak. Teknik

Abstrak The tire fiber is one type of natural rubber. Tyre rubber is another form of natural rubber produced as the semi-finished so that it is usually used directly by the consumers, for manufacturing either the tire or material using other natural rubber basic material. The tire waste constitutes the patches used for a long time as additional material, it is because of several beneficial properties of tire. The properties of tire patches include: light, cheap and durable, good insulator, permeability value of > 10 cm/s, Specific Gravities value of 1.02 – 1.27, Water Absorption value of 2-4 %. The objective of research is to obtain the repair mortar using the tire fiber additional material having capability of reducing the fracture width risk occurring because of restrained shrinkage without reducing the original patch repair material properties. The method employed in this research was by conducting an experiment in laboratory directly for obtaining a data or result connecting the variables studied. In this experiment, it will be found the restrained shrinkage value, fracture number and width and fracture time, using the ring tested object with external diameter of 37.5 cm, internal diameter of 30.5 cm and height of 14 cm. The variation of tire fiber addition done includes 0%, 4%, 2%, 16% and sika. The result of analysis shows that the tire fiber addition with certain percentage in the repair mortar has not inhibited in the first fracture. The addition of Rate of fibre of tire of variation of mixture SB 0%, SB 4%, SB 8%, SB 12%, and SB 16% at repair mortar influence barst wide maximum. SB 0 = 1,40 mm, SB 4 = 1,00 mm, SB 8 = 0,80 mm, SB 12% = 0,40 mm, and SB 16 = 0,10 mm. So that with the addition of ever greater tire fibre rate, hence barst wide maximum that happened smaller. The use of tire fiber 0%-16% can reduce the maximum fracture width size up to 90%. With the tire fiber addition of 10%-16%, it can reduce the shrinkage of 11% - 60%. ABSTRACT Serat ban adalah salah satu jenis karet alam Tyre rubber adalah bentuk lain dari karet alam yang dihasilkan sebagai barang setengah jadi sehingga biasa langsung dipakai oleh konsumen, baik untuk pembuatan ban maupun bahan yang menggunakan bahan baku karet alam lainnya.Limbah ban berupa potongan – potongan telah lama digunakan sebagai bahan tambahan , hal ini karena beberapa sifat ban yang menguntungkan. Sifat – sifat potongan ban antara lain : ringan, murah dan tahan lama, merupakan isolator panas yang baik, permeabilitas bernilai > 10 cm/s, Spesific Gravities bernilai antara 1,02 – 1,27, Water Absobtion bernilai antara 2 – 4 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan repair mortar dengan bahan tambah serat ban yang memiliki kemampuan dalam memperkecil resiko lebar retak yang terjadi karena susut terkekang tanpa mengurangi sifat-sifat material patch repair aslinya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan suatu percobaan dilaboratorium secara langsung untuk mendapatkan suatu data atau hasil yang menghubungkan antara variabel-variabel yang diselidiki. Dalam percobaan ini akan dicari nilai susut terkekang, jumlah dan lebar retak,serta waktu terjadinya retak. Dengan menggunakan benda uji ring ukuran diameter luar 37,5cm diameter dalam 30,5cm dan tinggi 14 cm. Variasi penambahan serat ban yang dilakukan adalah 0%, 4%, 8%, 12%, 16% dan sika. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan kadar serat ban dengan persentase tertentu pada repair mortar belum dapat menghambat waktu pertama kali terjadinya retak. Penambahan kadar serat ban variasi campuran SB 0%, SB 4%, SB 8%, SB 12%, dan SB 16% pada repair mortar mempengaruhi lebar retak maksimum. SB 0% = 1,40 mm, SB 4% = 1,00 mm, SB 8% = 0,80 mm, SB 12% =0,40mm, dan SB 16% = 0,10 mm. Sehingga dengan penambahan kadar serat ban yang semakin besar, maka lebar retak maksimum yang terjadi semakin kecil. Penggunaan serat ban 0% - 16% dapat mengurangi besar lebar retak maksimum hingga 90%. Dengan adanya penambahan serat ban 0% - 16% dapat mengurangi penyusutan 11% - 60%.