;

Abstrak


Pengaruh variasi konsentrasi NAA dan BAP terhadap induksi kalus jarak pagar (Jatropha Curcas L.)


Oleh :
Geningsih Widyawati - S900208009 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai sumber energi baru dan terbarukan (EBT) pengganti minyak bakar dan solar, serta bermanfaat untuk pembuatan sabun, insektisida, farmasi, dan pupuk organik. Penelitian ini mengkaji pengaruh zat pengatur tumbuh NAA dan BAP terhadap induksi dan pertumbuhan kalus jarak pagar pada media MS dengan metode kultur kalus. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial, dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi asam naftalen asetat (NAA) terdiri dari 4 taraf (0; 0,5; 1 dan 2 ppm NAA) dan faktor kedua adalah pemberian benzyl amino purin (BAP) terdiri dari 4 taraf (0; 0,5; 1; dan 2 ppm BAP). Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Penelitian ini meliputi 3 tahapan : (1) persiapan, (2) penanaman eksplan, dan (3) pengamatan. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Data dianalisis secara kualitatif meliputi data visual yang disajikan secara deskriptif. Data kuantitatif meliputi data saat muncul kalus pertama kali dan data skoring dari morfologi kalus. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan NAA 0 ppm memberikan kemunculan kalus yang lebih cepat dibandingkan NAA 1 ppm dan 2 ppm yaitu pada 3,92 hari, namun tidak berbeda dengan perlakuan NAA 0,5 ppm. Jika dilihat pada penambahan BAP dengan konsentrasi 2 ppm, kalus yang terbentuk sebagian besar cenderung remah. NAA konsentrasi 2 ppm menunjukkan kalus cenderung kompak. Penambahan NAA dan BAP efektif dalam induksi kalus dan berpengaruh terhadap pertumbuhan eksplan jarak pagar secara in vitro. ABSTRACT Jatropha (J. curcas L.) is a potent plant source of new and renewable energy substitute fuel oil and diesel, as well as useful for making soap, insecticide, pharmaceutical, and organic fertilizer. This research is to examine the influence of plants growth regulator namely NAA and BAP on callus induction and growth of the jatropha on MS medium with callus culture method. The experiment was arranged in completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor is naftalen acetic acid (NAA) concentration which consists of 4 levels (0; 0.5; 1 and 2 ppm) and the second factor is the concentration of benzyl amino purine (BAP) which consists of 4 levels (0; 0.5; 1 and 2 ppm). Each treatment with 3 replications. This study includes 3 stages: (1) preparation, (2) planting explant, and (3) observations. Analysis used are qualitative and quantitative analysis. Qualitatively analyzed data include visual data presented in descriptively. Quantitative data covering the first callus initiation and the scoring data of callus morphology. Data were analyzed with ANOVA and followed by DMRT test at 5% level. The results showed that the NAA 0 ppm treatment gave the appearance of a faster callus than NAA 1 ppm and 2 ppm which is at 3.92 days, but not different from 0.5 ppm NAA treatment. If seen in the addition of BAP to the concentration of 2 ppm, callus formed most likely to crumble. NAA concentration of 2 ppm showed callus tends to compact. Additions of NAA and BAP is effective in callus induction and effect on the growth of jatropha explant.