Abstrak


Studi semantik metonimia nama julukan kota dalam media cetak


Oleh :
Wahyu Wiji Nugroho - C0204066 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Wahyu Wiji Nugroho. C 204066. STUDI SEMANTIK METONIMIA NAMA JULUKAN KOTA DALAM MEDIA CETAK Skripsi. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret, Agustus 2009. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (i) Bagaimana atribut yang mendasari metonimia nama-nama kota? (ii) Bagaimana motif nama julukan kota pada metonimia nama julukan kota? Tujuan penelitian ini adalah (i) Untuk mendeskripsikan atribut yang mendasari metonimia nama-nama kota di Indonesia khususnya julukan kota di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur dan mengetahui faktor penyebab munculnya pelabelan julukan kota. (ii) Untuk mendeskripsikan motiif dibalik pemberian nama lain atau julukan-julukan kota di Indonesia. Data dalam penelitian ini berupa kata atau frase julukan nama kota. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pemilihan sampel didasarkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan berdasarkan kemudahan memperoleh informasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu mencatat dan mengamati secara cermat data yang berwujud julukan nama kota yang terdapat dalam media cetak, kemudian dari data yang terkumpul peneliti melakukan pengamatan yang terarah mengenai gejala-gelaja yang melatarbelakangi munculnya nama julukan kota dan akhirnya data dianalisis berdasarkan dengan teori yang disesuaikan dengan masalah hingga peneliti mampu untuk membuat generalilasi atau menarik kesimpulan berdasarkan fenomena-fenomena yang dijumpai. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (i). Pelabelan julukan kota diambil dari ciri khas daerah setempat. Ciri khas itu bisa berupa makanan khas daerah tersebut (kota gudek, kota timlo, kota empek-empek, dan sebagainya). (ii). Pelabelan julukan kota diambil dari produk utama atau komoditas utama daerah setempat. Produk utama itu dapat berupa produk industri, perkebunan, peternakan. Misalnya, kota penghasil susu mendapat julukan kota susu, kota gaplek karena kota itu penghasil gaplek, kota batik karena kota itu terdapat banyak industri penghasil kain batik. (iii). Pelabelan julukan kota diambil dari slogan kota setempat. Misalnya, dijuluki kota makmur karena kota itu mempunyai slogan makmur. (iv). Pelabelan julukan kota diambil berdasarkan kedekatan sejarah. Kedekatan sejarah ini dapat berupa sejarah kota setempat dan tokoh sejarah setempat. Terdapat 4 motif pemberian nama julukan kota di dalam penelitian ini yaitu; (i). Motif ikon (ii). Motif ideologi (iii). Motif promosi (iv). Motif pencitraan sejarah.