Abstrak


Model penentuan alokasi pada sistem distribusi bahan baku rotan bagi industri rotan untuk meminimasi total inbound cost


Oleh :
Dian Vicky Martyani - I1304006 - Fak. Teknik

ABSTRAK Rotan merupakan kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan perabotan rumah tangga, perabotan kantor, handycraft dan lain-lain. Salah satu sentra produksi rotan ada di Solo Raya yang mana bahan baku rotan tersebut berasal dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Makassar dan Gorontalo. Pada tahun 2005, pemerintah mengambil kebijakan untuk memperbolehkan mengekspor rotan ke luar negeri sehingga kebutuhan akan bahan baku rotan di dalam negeri berkurang. Oleh karena itu, pengadaan terminal bahan baku menjadi salah satu alternatif untuk penyedia bahan baku rotan. Solo Raya sebagai salah satu wilayah sentra industri rotan yang terbesar di Indonesia sehingga bisa dijadikan obyek penelitian dalam pengalokasian bahan baku tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model penentuan alokasi pada sistem distribusi bahan baku rotan bagi industri rotan sehingga dapat meminimasi total inbound cost. Penyelesaian masalah model penentuan alokasi dengan mengembangkan model dari Louwers (1999) dengan metode Linear Programming (LP). Output dari model ini adalah mendapatkan model penentuan alokasi yang dapat meminimasi total inbound cost. Total biaya inbound yang dimaksud pada model alokasi adalah total biaya pembelian, total biaya transportasi dari source ke terminal bahan baku, total biaya simpan di terminal bahan baku dan total biaya transportasi dari terminal bahan baku ke sentra industri rotan. Jika nilai dari keempat variabel tersebut bertambah maka total inbound cost juga akan bertambah, dan apabila nilai dari keempat variabel tersebut berkurang maka total inbound cost juga akan berkurang. Setelah model linear programming di jalankan di Premium Solver Platform V9.0 dalam Microsoft Excel maka akan diperoleh nilai yang minimal untuk fungsi tujuan meminimasi total inbound cost sebesar Rp. 8.537.124.480,66. Kata kunci: terminal bahan baku, total inbound cost, model alokasi, linear programming. xvi + 91 halaman; 46 tabel; 18 gambar; 4 lampiran; Daftar pustaka: 16 (1994-2009) ABSTRACT Rattan is one of resources that can be made to be many of products such as furniture, office equipment, handycraft etc. One of production centre of rattan is located in Solo Raya. The raw matterials can be derived from South Kalimantan, Middle Kalimantan, East Kalimantan, Makassar, and Gorontalo. In 2005, the government takes a policy to export the raw rattan and it causes the shortage of domestic needs. Therefore, the availability of raw matterial terminals becomes an alternative tofulfill the domestic needs. Solo Raya as one of the famous rattan industries in Indonesian is qualified enough to be the research object, especially in the allocation of raw matterials. The aim of this research is to obtain the allocation model in the distribution system of raw rattan terminal for industries in order to minimize the total inbound cost. The problem formulation is developed based on Louwers (1999) by using Linear Programming method (LP). The formulation is a allocation model that can minimize the total inbound cost. The total inbound cost as referred is the purchase cost, the transportation cost from the source to the terminal, the holding cost of raw materials and the transportation cost from terminal to the industries. The linear programming model can be solved by Premium Solver Platform V9.0 in a Microsoft Excel. The result is to minimize the the total inbound cost as Rp. 8.537.124.480,66. Keywords: raw rattan terminal, the total inbound cost, allocation model, linear programming. xvi + 91 pages; 46 tables; 18 pictures; 4 appendixes; References: 16 (1994-2009)