Abstrak


Perbandingan sensitivitas antara linezolid dan vancomycin terhadap Staphylococcus aureus


Oleh :
Febryla Wahyu Ari Nugroho - G0006080 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sensitivitas antara linezolid dan vancomycin terhadap bakteri Staphylococcus aureus isolat RSUD dr. Moewardi Surakarta secara in vitro. Penelitian ini bersifat analitik eksperimental dengan teknik quota sampling yang terdiri dari 30 sampel (rule of thumb) berasal dari isolat pus, darah, sekret telinga, sekret hidung, urine, dan sputum pasien yang dirawat di RSUD dr. Moewardi Surakarta pada bulan Oktober 2009 - Januari 2010. Subjek penelitian adalah Staphylococcus aureus berumur 24 jam pada media nutrient agar cair, kemudian dioleskan pada agar Muller hinton menggunakan kapas lidi steril. Penelitian ini menggunakan metode difusi. Cakram linezolid 30 µg, vancomycin 30 µg, dan cefoxitin 30 µg diletakkan pada agar Muller Hinton. Diinkubasi selama 18-24 jam, kemudian zona hambatan pertumbuhan yang diukur. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah diameter zona hambatan linezolid 30 µg, vancomycin 30 µg, dan cefoxitin 30 µg. Kemudian besarnya diameter zona hambatan tersebut dikelompokkan ke dalam kategori sensitif, intermediet, dan resisten. Pengelompokkan ini berdasarkan tabel MICs masing-masing antibiotik. Cefoxitin merupakan antibiotik yang digunakan sebagai pembanding. Hasil analisis menggunakan analisis nonparametrik uji Wilcoxon didapati perbedaan yang bermakna (p < 0.05) antara : 1) linezolid dan vancomycin, 2) linezolid dan cefoxitin. Tetapi tidak didapati perbedaan yang bermakna (p > 0.05) antara vancomycin dan cefoxitin. Simpulan penelitian ini adalah ada perbedaan sensitivitas yang bermakna (p < 0.05) antara linezolid dan vancomycin terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Linezolid mempunyai sensitivitas yang lebih banyak dibandingkan vancomycin terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro. ABSTRACT The aim of this research is to compare the sensitivity between linezolid and vancomycin against Staphylococcus aureus isolates from the dr. Moewardi Hospital Surakarta in vitro. This is an experimental analytic study which uses a quota sampling technique wich is consist of 30 samples (rule of thumb) from pus, blood, ear’s secretion, nose’s secretion, urine, and sputum of patient at the dr. Moewardi Hospital Surakarta taken from October 2009 till January 2010. The subject is Staphylococcus aureus which has been grown on nutrient agar medium for 24 hours, then spreaded by a sterile cotton bud on Muller Hinton medium. The study uses diffusion method. The 30 µg linezolid disk, the 30 µg vancomycin, and the 30 µg cefoxitin disk were put on Muller Hinton medium. Being Incubated for 18 till 24 hours, then the inhibiting zone was measured. The datas wich have been taken are the inhibitory diameter zone among linezolid, vancomycin, and cefoxitin. After that, the inhibitory diameter zone was classified into 3 categories such as susceptible, intermediete, and resistant. It based on the number of MICs each antibiotic. Cefoxitin is a comparator antibiotic. The collected datas which are analized by nonparametric Wilcoxon test, shows there is a significant difference (p < 0.05) between : 1) linezolid and vancomycin, 2) linezolid and cefoxitin. But there is no significant difference (p > 0.05) between vancomycin and cefoxitin. The conclusion of this research is, there is a significant sensitivity difference (p < 0.05) between linezolid and vancomycin against Staphylococcus aureus growth in vitro. The antibacterial effect of linezolid is more than vancomycin against Staphylococcus aureus growth in vitro