Abstrak


Hubungan antara perubahan gambaran histologis kulit dengan tingkat kesukaran terlepasnya bulu pada tikus putih (rattus norvegicus)


Oleh :
Siti Lirih Chumairoh - G0006159 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Pembusukan merupakan salah satu tanda pasti kematian yang dapat digunakan untuk menentukan saat kematian, salah satu tanda dari proses pembusukan adalah rambut yang mudah dicabut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui adanya hubungan perubahan gambaran histologis kulit dengan tingkat kesukaran terlepasnya bulu tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian eksperimental dengan subjek penelitian berupa 1 irisan kulit punggung berbulu yang diambil dari tikus putih dengan kriteria tertentu ini, dilakukan di Laboratorium Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Perubahan Gambaran Histologis Kulit yang dilihat dengan mikroskop. Irisan kulit punggung yang diambil dari tikus putih dengan kriteria tertentu diletakkan dan difiksasi diatas papan parafin, pengukuran dilakukan dengan mencabut bulu tikus dengan menggunakan neraca pegas sebanyak 15 kali dengan selang waktu 3 jam, pengukuran dicatat dalam 45 jam. Setelah dilakukan pengukuran, kulit diiris untuk dibuat preparat dan dilihat gambaran histologisnya. Hasil penelitian ini dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Nilai angka rata-rata pada penelitian tersebut adalah 4,3907 kg untuk tingkat kesukaran, yang dihitung dari saat kematian (0 jam) sampai saat penelitian berakhir (45 jam) dan standar deviasi untuk tingkat kesukaran adalah 1,88793 dan standar deviasi untuk perubahan gambaran histologis adalah 0,799, yang berarti nilai tersebut adalah nilai terbesar dari penyimpangan data penelitian Analisis statistik dengan korelasi spearman’s menunjukkan hubungan antar kedua variabel penelitian dengan nilai signifikansi -0,534. Menurut analisis statistik terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan gambaran histologis kulit dengan tingkat kesukaran terlepasnya bulu pada tikus putih (Rattus norvegicus) yaitu 0,04 dengan uji korelasi Spearman. Hubungan antara Perubahan Gambaran Histologis Kulit dengan Tingkat Kesukaran Terlepasnya Bulu pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) adalah hubungan terbalik atau negatif. ABSTRACT Objective: Decomposition is one of the exact sign of death that can be used to determine the time of death. This research aimed to discern the relationship between histological changes with the difficulty level of released of feather in Rats (Rattus norvegicus). Methods: This experimental analytic research uses a piece of back skin taken from the rat with some criterias of the subject. It was done at Laboratory of Forensic and Medicolegal, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University. The research samples were 45 white rats and devided into 15 groups, each group consisted of three rats. One of group stood for one single time series, counted for three hours. Rats were killed by using liquid ether asphyxia and fixed in paraffin board. The datas were analized statistically using Spearman correlation. Result: Average value in this study is 4.307 kg to the difficulty of level which is calculated from the time the of death (0 hour) until the time the study ended and standart deviation for the level of difficulty is 1.88793. This means that value is the largest value of the deviation of data. Conclusion: Statistical analysis with Spearman correlation show a relationship between two research variable with significant value of -0.534. The statistics above show the result that the relationship between two variables mentioned above are significant. mentionad ased on the statistical analysis result,which noticed by 0,04 value of significantly of spearman correlation, it shows that the relation between two variable is significantly related. There is a negative relation between histological changes and level of difficulty release.