Abstrak


Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendukung kesuksesan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada pemilu 1999 di Kabupaten Klaten


Oleh :
Siti Khomsatun - C0501056 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, adalah (1) Bagaimana sejarah Nahdlatul Ulama di Kabupaten Klaten? (2) Bagaimana sejarah berdirinya PKB di Kabupaten Klaten? (3) Bagaimana peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendukung kesuksesan PKB pada Pemilu 1999 di Kabupaten Klaten? Adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu (1) Untuk mengetahui sejarah Nahdlatul Ulama di Kabupaten Klaten. (2) Untuk mengetahui sejarah berdirinya PKB di Kabupaten Klaten. (3) Untuk peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendukung kesuksesan PKB pada Pemilu 1999 di Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian historis dengan menggunakan metode sejarah dalam proses pencarian dan analisis data. Metode sejarah adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu (lisan maupun tulisan) dan merekontruksi secara imajinatif masa lalu tersebut berdasarkan data yang diperoleh. Metode sejarah meliputi empat tahap yaitu heuristik, usaha mencari dan menemukan data sejarah; kritik sumber, untuk mencari otensitas atau keaslian sumber yang diperoleh melalui kritik ekstern dan intern interpretasi atau membangun fakta melalui data atau sumber sejarah yang telah diperoleh dan historiografi. Pendekatan yang dipakai adalah multidimensional approach, yakni pendekatan ilmu sosial, politik dan budaya untuk mengkaji peranan NU dalam pemenangan PKB pada Pemilu 1999 di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini dapat ditarik kesimpulan, pendirian Nahdlatul Ulama (NU) di Klaten yang dimotori para kiai pesantren pada awalnya memang memiliki semangat berpolitik yang memadai untuk menjadikan NU sebagai wadah berpolitik satu-satunya bagi warga Nahdliyin. Demikian juga lahirnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Klaten tidak bisa lepas dari peranan kiai pesantren, karena basis kedua organisasi tersebut berawal dari pesantren. Pola kaderisasi dalam penggalangan massa untuk mencapai tujuan politik PKB pada Pemilu 1999 sedikit banyak dibantu oleh para kiai dari NU. Bisa dikatakan bahwa antara PKB dan NU ini ibarat dua sisi dalam satu keping mata uang. Gerakan politik yang dilakukan sejumlah kiai NU untuk menyukseskan PKB sifatnya tradisional dan konservatif, dalam hal ini mereka memanfaatkan kelompok-kelompok pengajian kampung atau desa. Walaupun begitu PKB Klaten mampu meraih peringkat keempat setelah PDIP, PAN, dan Golkar dalam perolehan suaranya. Warga NU di Klaten yang menggunakan aspirasinya ke Partai selain PKB karena memang dari NU tidak memaksakan kehendak. NU lebih memilih memberikan kebebasan dalam beraspirasi agar sesuai dengan hati nurani mereka masing-masing. Hal tersebut yang mampu mendukung PKB sukses dalam Pemilu 1999. Kesuksesan tersebut antara lain: PKB Klaten sama sekali tidak terlibat konflik, kemudian pada saat kampanye PKB Klaten tidak melakukan pelanggaran dan kecurangan, Serta PKB sebagai Partai baru pada Pemilu 1999 di Klaten memperoleh peringkat suara urutan keempat, lebih banyak dari PPP dan Partai NU lainnya.