Abstrak


Perbedaan nilai arus puncak ekspirasi antara polisi satlantas dengan polisi bagian administrasi


Oleh :
Paramita dyah lasmana - G0006211 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Tujuan : Paparan partikel debu maupun polutan yang tersebar di udara bebas akan mempengaruhi sistem pernafasan manusia. Pengaruh paparan tersebut dapat dipengaruhi oleh tempat lingkungan manusia itu bekerja. Penelitian ini bertujuan membuktikan adanya perbedaan nilai arus puncak ekspirasi (APE) pada polisi SATLANTAS dengan polisi yang bekerja di bagian administrasi. Selain itu juga untuk mengetahui hubungan antara prevalensi obstruksi saluran nafas dengan polisi SATLANTAS. Metode : Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan 100 sampel yaitu 50 orang polisi SATLANTAS dan 50 orang polisi bagian administrasi. Masing-masing kelompok diukur nilai APE-nya dengan alat Mini Wright Peak Flowmeter dan dikur juga nilai APE prediksi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan uji t tidak berpasangan, chi-kuadrat, dan odds ratio. Hasil : Berdasarkan hasil analisis dengan uji t tidak berpasangan menunjukkan adanya perbedaan nilai APE antara polisi SATLANTAS dengan polisi bagian administrasi. Hasil uji chi-kuadrat menunjukan adanya hubungan antara prevalensi obstruksi saluran nafas dengan polisi SATLANTAS. Polisi yang bekerja di SATLANTAS mempunyai resiko untuk mengalami obstruksi saluran nafas 4 kali lebih besar daripada polisi bagian administrasi. Simpulan : Terdapat perbedaan nilai APE antara polisi SATLANTAS dengan polisi bagian administrasi. Rata – rata persentase polisi SATLANTAS adalah 86,66% sedangkan persentase polisi bagian administrasi adalah 94,67%. Selain itu terdapat hubungan antara prevalensi obstruksi saluran nafas dengan polisi SATLANTAS yaitu sebesar 4 kali lebih besar daripada polisi bagian administrasi. Kata kunci : nilai APE – Polisi SATLANTAS – Polisi Administrasi Objective : Exposure of dust and pollutant influence the health of human respiration system. It also depends on the place of the work. The purpose of this research is to give evidence of the difference of peak expiratory flow (PEF) between traffic police and administration police. This study aimed to investigate the relationship between the prevalence of respiratory tractus obstruction and traffic police. Methods : This research was an observational analytic study with cross sectional approach. There were 100 subject, divided into two groups, 50 polices of traffic and 50 polices of the administration. Peak Expiratory Flow of each police was measured with Mini Wright Peak Flow-meter and compared the result of final PEF between PEF in traffic police and administration police. The data is analyzed by t test independent, chi-square and also odds ratio. Results : Peak Expiratory Level of each groups were compared by counting T-test using Statistic Product and Service Solution (SPSS) 16.00 for windows. The result of analysis showed the differences of peak expiratory flow significantly (p<0,05) between group of traffic police and administration police. The relationship between the prevalence of respiratory tractus obstruction and traffic police was significant. The traffic police had 4 times more risk than administration police. Conclusion : exposures of the dust and pollution give effect in form of decreasing peak expiratory flow. The peak expiratory flow in group of traffic police is 94,67% and in group of administration police is 86,66%. In addition there is a relationship between the prevalence of respiratory tractus obstruction and traffic police,that is the traffic police had 4 times more risk than administration police. Keywords : Peak Expiratory Flow (PEF)–Traffic Polices–Administration Polices