ABSTRACT
Region development autonomy period focus to independency region for
potency effecting, that o n UU No.32, 2004. bout region government. Examinition
bout status, economy structure change and potency of Kabupaten Magelang before an
as long as autonomy (1998-2008) hope give description for policy in development
process in Kabupaten Magelang.
Examinition uses secunder of Kabupaten Magelang PDRB and Central Jawa
Provincy PDRB. Analysis tool uses Tipologi Klasen, Shift Share, Location Quotient
(LQ), Growth Rasio Model (MRP) and Overlay.
Examinition to lesson status, economy structure change, and Kabupaten
Magelang potency to know condition economy before and as long as autonomy that
clasification liveless relative region. Agronomy sector is more many give contribution
of Magelang PDRB. Electricity, Gas, and Air sector is sector potency in Kabupaten
Magelang for developping of contribution. Economy of Kabupaten Magelang before
and as long as autonomy not change bout industri, competitif superior , bacis sector
and not bacis and potention.
Suggest is goven for developping to Kabupaten Magelang be good and focus.
Government is hoped together all people and must promotion to investor interesting
with repair SDM, infrastructure, birocration. To develop PDRB with repair SDM
quality and tecnology. To develop potential sector can do repair SDM and effecting
optimalitation tecnology.
Key : Tipology Clasen, Shift Share, LQ, MRP, Overlay, Economy Structure, PDRB.
ABSTRAK
Pembangunan daerah masa selama otonomi daerah menitik beratkan
pada kemandirian daerah untuk menggali dan mengelola potensi-potensi yang ada di
wilayahnya, hal tersebut mengacu pada Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Penelitian yang mengkaji tentang status, perubahan struktur
ekonomi, dan potensi wilayah Kabupaten Magelang sebelum dan selama otonomi
daerah (1998-2008) diharapkan mampu memberikan gambaran untuk menetapkan
suatu kebijakan dalam proses pembangunan di Kabupaten Magelang.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari nilai PDRB Kabupaten
Magelang dan Provinsi Jawa Tengah. Alat analisis yang yang digunakan antara lain
Tipologi Klasen,
Shift Share, Location Quotient (LQ), Model Rasio Pertumbuhan(MRP), dan
Overlay.Penelitian yang mengkaji tentang status, perubahan struktur ekonomi,
dan potensi wilayah Kabupaten Magelang tersebut diketahui bahwa status kondisi
perekonomian Kabupaten Magelang sebelum dan selama dilaksanakan otonomi
daerah tergolong daerah relatif tertinggal. Sektor pertanian merupakan sektor dengan
kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Magelang. Sektor
Listrik, Gas, dan Air Minum merupakan sektor potensial di Kabupaten Magelang
yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan kontribusinya, mengingat sektor tersebut
mempunyai pertumbuhan yang tinggi. Perekonomian Kabupaten Magelang baik
masa sebelum maupun selama dilaksanakan otonomi daerah tidak terdapat perubahan
secara meyakinkan dalam hal bauran industri, keunggulan kompetitif, sektor basis,
dan non basis, serta sektor potensial.
Saran yang dapat diberikan agar pembangunan di Kabupaten Magelang
dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran yaitu untuk menilai status perekonomian
daerah yang bergerak dari posisi Daerah Relatif Tertinggal; Daerah Berkembang
Cepat; Daerah Maju tapi Tertekan; serta Daerah Maju dan Cepat Tumbuh. Maka
dengan demikian diharapkan Pemerintah Daerah dapat bekerjasama dengan berbagai
pihak, yaitu harus mampu mempromosikan daerahnya sehingga menarik minat
investor baik dalam maupun luar dengan melakukan berbagai perbaikan dari segi
peningkatan SDM, infrastruktur, birokrasi maupun iklim usaha yang kondusif; upaya
yang harus dilakukan untuk sektor-sektor yang telah menurunkan PDRB tersebut
supaya dapat meningkatkan PDRB yaitu dengan meningkatkan kualitas SDM serta
memperbaiki teknologi; pemerintah Daerah disarankan untuk memperhatikan
perkembangan sektor basis dengan tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Pemerintah
Daerah harus mempromosikan sektor usaha yang menjadi sektor basis keluar daerah
sehingga untuk menarik investor agar bersedia menanamkan modalnya guna
mengembangkan sektor tersebut; upaya pengembangan sektor potensial dapat
dilakukan dengan memperbaiki serta meningkatkan SDM selain itu pengoptimalan
pengelolaan dengan memperbaiki teknologi.
Kata Kunci : Tipologi Klasen, Shift Share, LQ, MRP, Overlay, Struktur Ekonomi,
PDRB.