;

Abstrak


Kohesi gramatikal dan leksikal editorial the Jakarta post


Oleh :
Nowo Ratnanto - S11090500 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian pada bidang wacana. Penelitian ini berkaitan dengan kohesi pada editorial The Jakarta Post yang mempunyai tujuan mendeskripsikan kohesi gramatikal dan leksikal dalam membentuk keterpaduan wacana editorial. Penelitian ini juga bertujuan menjelaskan kegunaan kohesi gramatikal dan leksikal pada editorial The Jakarta Post. Penelitian ini membahas dua permasalahan yaitu: (1) bagaimana jenis dan penggunaan penanda kohesi gramatikal yang terdapat pada kolom editorial The Jakarta Post (2) bagaimana jenis dan penggunaan penanda kohesi leksikal yang terdapat pada kolom editorial The Jakarta Post Data penelitian ini adalah wacana dari editorial yang dimuat dalam media massa The Jakarta Post. Data yang dianalisis adalah empat editorial dari The Jakarta Post yang diambil setiap hari Senin dalam bulan Mei. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan untuk menganalisis aspek gramatikal dan leksikal wacana editorial The Jakarta Post adalah metode distribusional. Teknik yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL) dan analisis struktur mikro. Hasil analisis menunjukkan bahwa kohesi gramatikal dan leksikal banyak digunakan dalam editorial ini sehingga wacana editorial The Jakarta Post ini adalah wacana yang padu. Dari empat editorial ini ditemukan 206 penanda kohesi baik gramatikal maupun leksikal. Hasil analisis penelitian ini juga menemukan bahwa editorial The Jakarta Post menggunakan hampir semua aspek kohesi gramatikal kecuali substitusi yang tidak selalu ada di dalam editorial. Tetapi penggunaan aspek kohesi leksikal melingkupi seluruh wacana editorial ini. Penggunaan aspek kohesi yang terbanyak adalah aspek pengacuan persona (16.01%) khususnya kata ganti orang III tunggal it dan kata ganti terikat (11.65%) yang paling sering digunakan adalah their. It berfungsi sebagai pengganti nomina atau frasa nomina. Pengacuan demonstratif muncul 13.59% dan didominasi oleh this. Dalam hal ini, this lebih banyak berfungsi sebagai penjelas. Pengacuan komparatif (6.79%) selalu muncul dalam setiap editorial dalam wujud yang berbeda-beda tetapi menunjukkan adanya suatu perbandingan. Substitusi (1.94 %) jarang digunakan tetapi ellipsis (8,25%) selalu digunakan. Konjungsi sebesar (16.50%). Hasil ini membuktikan bahwa wacana editorial The Jakarta Post adalah padu. Kohesi leksikal dalam editorial ini wujud satuan lingualnya tidak dapat ditentukan tetapi satuan-satuan lingual itu bergantung kepada lingkup topik yang sedang dibicarakan. Reiterasi (16.99%) adalah kohesi leksikal yang paling banyak ditemukan sedangkan hiponimi (1.94%), kata umum (1.94%), dan kolokasi (4.37%) juga ditemukan walaupun tidak banyak digunakan. ABSTRACT This research is conducted on discourse study. This research deals with the cohesion in editorial of The Jakarta Post that has goals to describe grammatical and lexical cohesions in shaping the discourse coherence of this editorial. This research also explains the function of grammatical and lexical cohesions at the editorial of The Jakarta Post. This research discusses two problems namely: (1) how use grammatical cohesions in editorial of The Jakarta Post are represented (2) how use lexical cohesions in editorial of The Jakarta Post are represented. The data of the research are discourses from editorials in The Jakarta Post. There are four analyzed data taken from editorials of The Jakarta Post which published every Monday on May. The method used in this research is descriptive qualitative method. The method used to analyze the grammatical and lexical aspects on the editorial discourse of The Jakarta Post was distributional method. The technique for analyzing was dividing of direct substance technique and micro structure technique. The results show that grammatical and lexical cohesions are much used on this editorial. It can be concluded that editorial of The Jakarta Post is the coherence discourse and found 206 cohesion signifiers both grammatical and lexical. The results are also found that The Jakarta Post almost uses all of the grammatical cohesions except substitution which is not always in this editorial. But the functions of lexical cohesion aspects cover all of these editorials. The most cohesion aspects used is personal reference (16.01%) especially the third singular person it and possessive determiner (11.65%) are their. It has a function as a replace noun or noun phrase. Demonstrative reference is dominated by this (13.59%). In case, this is more functioned as modifier. The comparative reference (6.79%) is always presented in each editorial at different shaping but shows a comparation. Substitution (1.94%) is rarely used but ellipsis (8,25%) is always used. Conjunction has (16.50%). This result has proved that the editorial of The Jakarta Post is coherence. Lexical cohesion shaping in this editorial can not be determined but they depend on the topic. Reiteration (16.99%) is found mostly on lexical cohesion while super ordinate (1.94%), general word (1.94%), and collocation (4.37%) are also found but not much.