Abstrak


Perkembangan permukiman penduduk di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun 1997- 2007


Oleh :
Sri Firdianti - K5404062 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan luas penggunaan lahan permukiman penduduk di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun 1997- 2007, pola permukiman di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, dan faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif spasial. Metode ini digunakan untuk mengetahui suatu obyek atau fenomena atau peristiwa yang terjadi pada masa sekarang. Populasi yang digunakan yaitu seluruh lahan permukiman yang terdapat di Kecamatan Ngemplak. Sampel yang diambil adalah penduduk permukiman yang berada di desa yang paling tinggi tingkat perkembangan luas lahan permukimannya sebanyak 25 % dari jumlah popoluasi sehingga di dapat 50 orang kepala keluarga. Teknik pengumpulan datanya antara lain: (1) teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder antara lain (a) data wilayah daerah penelitian, (b) peta penggunaan lahan tahun 1997 dan 2007 dari BPN Kabupaten Boyolali, (c) data penduduk tahun 2007 dari BPS kabupaten Boyolali, (2) wawancara, (3) observasi / pengamatan langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah overlay peta penggunaan lahan tahun 1997- 2007, menganalisis kemudian mendeskripsikan beserta faktor- faktor yang mempengaruhinya, dan menggunakan analisis tetangga terdekat untuk mengetahui pola permukimannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Perkembangan luas lahan permukiman tahun 1997 – 2007 adalah 2,554 hektar besar peningkatan lahan untuk permukimannya. Desa Sawahan merupakan desa yang paling tinggi tingkat perkembangan luas lahan permukimannya yaitu seluas 0,4827 hektar (16,28 %) dan Desa Dibal merupakan Desa yang paling sedikit tingkat perkembangan luas lahan permukimannya yaitu seluas 0,0168 hektar (0,63 %), (2) Berdasarkan teknik analisis tetangga terdekat diperoleh nilai T = 1,6. Nilai tersebut dapat menunjukan pola persebaranya berdasarkan pengelompokanya. T = 1,6 berarti pola persebaran permukiman di Kecamatan Ngemplak termasuk dalam klasifikasi Random (acak), (3) faktor lokasi, sarana fasilitas sosial yang memadahi, tingkat aksesibilitas yang tinggi dan tingkat pertumbuhan penduduk ABSTRACT The purpose of this study is to determine land use changes of settlements area in Ngemplak-Boyolali at 1997- 2007, settlements pattern in Ngemplak-Boyolali, and the factors that influence of settlements development in Ngemplak-Boyolali. This research used a spatial descriptive method. This method is used to identify an object or phenomena or even that occur in the present. The population used settlement land in Ngemplak. Samples that have taken are changes in land use and population settlements who are in the highest village-level of settlements development, as many as 25% of the amount popolation. So it has gotten 50 householder. The data collection techniques are (1) documentation techniques used to collect secondary data include (a) data area of the study area, (b) land use map of 1997 and 2007 from BPN Boyolali, (c) data on population in 2007 from BPS Boyolali, (2) interviews, (3) observation. Data analysis techniques that used is the overlay of map land use at 1997 – 2007 then described with the factors that influence it, and used the Ngemplak-Boyolali Based on the research can be concluded that: (1) The development of settlements land area are 2,554 hectares (16,28 %). The Desa Sawahan is the highest settlement of land development. Those are 0,4827 hectares (16,28 %). And Desa Dibal is the lowest settlement of land development. Those are 0,0168 hektar (0,63 %), (2) Based on the analysis techniques in the nearest neighbor is obtained value of T = 1,6. That value can show the spread patterns according to the group. T = 1,6 means that the pattern of spread of settlements in Ngemplak including random, (3) The location factors, the adequate social facilities, the high level of accessibility and and population growth