Abstrak
Ospek dan fenomena kekerasan (studi fenomenologi tentang pelaksanaan ospek pada mahasiswa di FKIP UNS tahun ajaran 2008/2009)
Oleh :
Anys Noviana - K8405007 - Fak. KIP
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui mengapa ospek selalu identik dengan kekerasan (2) untuk mengetahui apakah pelaksanaan ospek sudah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus terpancang tunggal. Sumber data yang digunakan diperoleh dari informan, yaitu mahasiswa yang pernah menjadi peserta ospek dan mahasiswa yang pernah menjadi panitia dalam ospek, dan dokumentasi atau arsip yang berhubungan dengan kekerasan dan pelaksanaan ospek. Sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Trianggulasi data atau trianggulasi sumber digunakan dalam teknik validitas data. Untuk teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data (reduction), sajian data (display) dan penarikan kesimpulan serta verifikasinya.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) ospek yang dilaksanakan di UNS terdiri dari tiga level yaitu level universitas, fakultas dan prodi. Pada ospek level prodi banyak ditemukan kegiatan-kegiatan yang berujung pada kekerasan baik itu secara ekonomi maupun secara simbolik. Hal ini dikarenakan longgarnya pengawasan pada ospek level prodi. (2) kekerasan terjadi karena adanya perbedaan posisi antara senior dan yunior. Perbedaan posisi ini disebabkan oleh beberapa modal yang dimiliki oleh senior diantaranya adalah modal budaya yang berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran. Adanya penghargaan dan penilaian terhadap modal budaya menyebabkan munculnya modal simbolik bagi senior. Modal simbolik inilah yang menentukan perbedaan posisi antara senior dengan yunior. (3). Pelaksanaan ospek yang mengarah pada praktek-praktek kekerasan tidak sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terlebih pada mahasiswa FKIP yang dalam sistem perkuliahannya berfokus pada pendidikan.
ABSTRACT
This research aims: (1) to find out why the student orientation is always identical with the violence and (2) to find out whether or not the implementation of student orientation has been consistent with the objective of national education.
This research employed a qualitative method with a single embedded case study. The data source employed derived from the informant, namely the students who ever participated in the student orientation and the student who ever became the committee in the student orientation, and documentation or archive relating to the violence and the student orientation implementation. Meanwhile the data collection was done using direct observation, interview and documentation techniques. Data or source triangulation was used in data validity technique. Technique of analyzing data employed in this research was an interactive analysis model encompassing four components: data collection, reduction, display and conclusion drawing as well as verification.
Considering the result of research, it can be concluded that (1) there are three levels of student orientation implemented in UNS: university, faculty and study program. At study program level of student orientation, it is found some activities leading to violence either economically or symbolically. It is because the loose supervision in the study program level of student orientation. (2) the violence occurs because there is position difference between the senior and junior. The position difference results from some capital the senior has such as cultural capital including knowledge, competence and skill. The presence of appreciation and appraisal on the cultural capital leads to symbolic capital emerging for the senior. It is this symbolic capital that determines the position difference between senior and junior. (3). The implementation of student orientation leading to violence practices is not in line with the objective of national education aiming to educate the national life, particularly the FKIP students in which the focus of their lecture is on education.