Abstrak
Pembelajaran membaca menulis permulaan kelas I sekolah dasar tahun ajaran 2009/2010 berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (studi kasus di SD Negeri Ngoresan no. 80 Surakarta)
Oleh :
Irna Setyowati - K1206027 - Fak. KIP
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis kesesuaian perencanaan pembelajaran membaca menulis permulaan yang disusun oleh guru dengan KTSP, (2) menganalisis kesesuaian prosedur pelaksanaan pembelajaran membaca menulis permulaan dengan KTSP, (3) menganalisis kesesuaian cara mengevaluasi pembelajaran membaca menulis permulaan dengan KTSP, (4) mendeskripsikan hambatan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran membaca menulis permulaan, dan (5) mendeskripsikan solusi guru untuk mengatasi masalah yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah: (1) informan, (2) tempat dan peristiwa, dan (3) dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Validitas diuji dengan triangulasi sumber data dan triangulasi pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif.
Berdasarkan data dan hasil analisis dapat disimpulkan: (1) perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru belum sesuai dengan KTSP; (2) pelaksanaan pembelajaran membaca menulis permulaan belum sesuai dengan KTSP; (3) evaluasi pembelajaran membaca menulis permulaan yang dilakukan oleh guru telah sesuai dengan KTSP; (4) kendala-kendala dalam pembelajaran membaca menulis permulaan adalah: (a) jumlah siswa terlalu banyak, (b) keterbatasan waktu, (c) guru belum mampu menerapkan metode pembelajaran yang inovatif, (d) ada tujuh siswa yang kemampuannya masih jauh di bawah KKM, (e) kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak, (f) nilai input siswa rendah, (g) kemampuan siswa dalam menulis tegak bersambung masih rendah, dan (h) kurangnya sarana dan prasarana sekolah; dan (5) upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala yang terjadi adalah: (a) guru membagi siswa menjadi dua kelompok belajar dalam jam tambahan, (b) untuk mengantisipasi waktu yang terbatas guru memberikan jam tambahan, (c) meski belum mampu menerapkan metode yang inovatif, guru selalu berusaha membangkitkan keaktifan siswa, (d) guru memberikan program remedial kepada ketujuh siswa yang kemampuannya masih rendah, (e) guru memberikan catatan di buku penghubung dan melakukan pertemuan dengan orang tua siswa, (f) guru memberikan tambahan latihan menulis tegak bersambung setiap hari pada jam tambahan, (g) guru berusaha keras untuk menghasikan nilai output siswa yang baik, dan (h) dengan fasilitas yang terbatas, guru mencoba memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin.