Abstrak


Analisis permintaan jagung di kabupaten Klaten


Oleh :
Isna Oktafita - H0306066 - Fak. Pertanian

RINGKASAN Tujuan dari penelitian untuk menganalisis faktor harga jagung, beras, ketela pohon, kedelai, pendapatan perkapita dan jumlah penduduk terhadap permintaan jagung di Kabupaten Klaten dan menganalisis elastisitas permintaan jagung di Kabupaten Klaten. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analitis. Pengambilan lokasi penelitian secara sengaja (purposive). Kabupaten Klaten digunakan sebagai lokasi penelitian didasarkan pada permintaan jagung yang selalu meningkat. Hasil analisis data dengan menggunakan metode regresi linier berganda diketahui persamaan Ln Qd = – 1.145 – 0,193 Ln X1+ 0,078 Ln X2 + 0,071 Ln X3 – 0,007 Ln X4 + 0,028 Ln X5 + 1,336 Ln X6. Model ini memiliki nilai R2 sebesar 0,884 yang berarti sebesar 88,4% permintaan jagung di Kabupaten Klaten dapat dijelaskan oleh variabel harga jagung, beras, ketela pohon, kedelai, pendapatan perkapita dan jumlah penduduk, sedangkan sisanya 11,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan uji F variabel harga jagung, beras, ketela pohon, kedelai, pendapatan perkapita dan jumlah penduduk secara bersama berpengaruh nyata terhadap permintaan jagung di Kabupaten Klaten. Berdasarkan uji t variabel harga jagung dan jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan jagung pada tingkat kepercayaan 99%. Variabel harga ketela pohon dan pendapatan perkapita berpengaruh nyata terhadap permintaan jagung pada tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan variabel harga beras dan kedelai tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan jagung di Kabupaten Klaten. Jumlah penduduk merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan jagung di Kabupaten Klaten. Koefisien elastisitas harga mempunyai nilai sebesar –0,193, karena nilai ini lebih kecil dari satu maka elastisitas ini bersifat inelastis. Harga beras dan ketela pohon memiliki nilai elastisitas silang positif sebesar 0,078 dan 0,071, yang berarti beras dan ketela pohon merupakan barang subtitusi dari jagung. Harga kedelai memiliki nilai elastisitas silang negatif sebesar –0,007 dan merupakan barang komplementer bagi jagung. Koefisien elastisitas pendapatan mempunyai nilai sebesar 0,028 karena nilai ini bertanda positif maka hal ini menunjukkan bahwa jagung merupakan barang normal. Kata kunci : permintaan, jagung, elastisitas, Klaten SUMMARY The objectives of research to analyze factors price of corn, rice, tapioca, soybean, capita income and number of residents to corn demand in Klaten Regency and analyze demand elasticity of corn in Klaten Regency. Basic method applied in this research is analytical descriptive with location is selected intentionally (purposive). Klaten Regency applied as research location based on demand of corn which consistenly increases. Result of data analysis multiple linear regression method is known by equation Ln Qd = – 1.145 – 0,193 Ln X1+ 0,078 Ln X2 + 0,071 Ln X3 – 0,007 Ln X4 + 0,028 Ln X5 + 1,336 Ln X6. This model has R2 value 0,884 meaning equal to 88,4% corn demand in Klaten Regency explainable by variables price of corn, rice, tapioca, soybean, capita income and number of residents, while the rest 11,6% explained by other variable outside research. Based on F test, variables of price of corn, rice, tapioca, soybean, capita income and number of residents collectively have real influence to corn demand in Klaten Regency. Based on test t variables of price of corn and number of residents have real influence to corn demand at trust level 99%. Variables of price of tapioca and capita income have real influence to demand of corn at trust level 95%. While variable of price of rice and soybean doesn't have a real influence to corn demand in Klaten Regency. Number of residents is the most influential variable to corn demand in Klaten Regency. Price elasticity coefficient having value equal to – 0,193, because this value smaller than one hence elasticity has inelastic. The price of rice and tapioca have positive cross elasticity value 0,078 and 0,071, its means that rice and tapioca are substitution goods of corn. The price of soybean has negative cross elasticity value equal to – 0,007 and it is complementary goods for corn. Income elasticity coefficient has value 0,028 because value is having positive sign hence this thing indicate that corn is normal goods. Keyword: demand, corn, elasticity, Klaten