Abstrak
Pengaruh penggunaan kulit kecambah kacang hijau dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan organik pada kelinci keturunan vlaams reus jantan
Oleh :
Joko Yulianto - H0504060 - Fak. Pertanian
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kulit kecambah kacang hijau dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan organik pada kelinci keturunan Vlaams Reus jantan. Penelitian ini dilaksanakan selama 10 minggu mulai dari tanggal 23 Agustus 2009 sampai 1 November 2009 di Dukuh Sandelan, Ngawen, Kabupaten Klaten.
Penelitian menggunakan 20 ekor kelinci Vlaams Reus jantan dengan rataan bobot badan 693,5 + 11,05 gram. Pakan yang diberikan berupa rendeng, konsentrat BR2 produksi PT Japfa Comfeed Indonesia dan kulit kecambah kacang hijau. Perlakuan pakan yang diberikan adalah P0 (Rendeng 60% + Konsentrat 40%) sebagai kontrol, P1 (Rendeng 60% + Konsentrat 35% + Kulit Kecambah Kacang Hijau 5%), P2 (Rendeng 60% + Konsentrat 30% + Kulit Kecambah Kacang Hijau 10%), dan P3 (Rendeng 60% + Konsentrat 25% + Kulit Kecambah Kacang Hijau 15%). Rancangan ini adalah Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) pola searah, yang terdiri empat kelompok dan lima ulangan, tiap ulangan terdiri dari satu ekor kelinci Vlaams Reus jantan. Peubah yang diamati selama penelitian adalah konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, dan kecernaan bahan organik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata perlakuan pada kelinci Vlaams Reus jantan selama penelitian berturut-turut dari P0, P1, P2 dan P3 untuk konsumsi bahan kering adalah 119.91, 127.44, 112.94 dan 121.75 gram/ekor/hari, konsumsi bahan organik 109.36, 117.29, 102.77, dan 114.65 gram/ekor/hari, kecernaan bahan kering 78.26, 79.90, 74.76 dan 72.28%, dan kecernaan bahan organik 80.62, 81.45, 76.64 dan 75.09%. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penggunaan kulit kecambah kacang hijau dalam ransum berbeda tidak nyata (P≥0,05) terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, dan kecernaan bahan organik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan kulit kecambah kacang hijau sampai level 15 % dari total ransum tidak mempengaruhi kecernaan bahan kering dan bahan organik kelinci Vlams Reus jantan.
Kata kunci : Kelinci Vlaams Reus jantan, kulit kecambah kacang hijau, kecernaan.
SUMMARY
This research aims to know the effect of sprout skin of mung bean on ration to in vivo digestibility of Vlaamse Reus crossed rabbits male. This research was conducted for 10 weeks started on August 23th until November 1st 2009 in Sandelan, Ngawen, Klaten.
This research used 20 Vlaamse Reus crossed rabbits male with average body weight of 693,5 + 11,05 gram. The ration which was given consist of forages and concentrate with ratio 60:40 percent. The forages used peanut straw, while the concentrate was used BR2 PT. Japfa Comfeed production and sprout skin of mung bean as treatment feed. The treatment consist of P0 (60% forages + 40% concentrate), P1 (60% forages + 35% concentrate + 5% aprout skin of mung bean), P2 (60% forages + 30% concentrate + 10% aprout skin of mung bean), and P3 (60% forages + 25% concentrate + 15% aprout skin of mung bean). This research used Completely Randomized Design (CRD) as one way of classification with four kinds of treatments, each treatment consists of five replication and every replication consists of one Vlaamse Reus crossed rabbits male. The parameters were the dry matter intake, organic matter intake, dry matter digestibility, and organic matter digestibility.
The result of this research suggested that the average from five kinds of treatment P0, P1, P2, and P3 successively for the dry matter intake were 119.91, 127.44, 112.94 and 121.75 gram/head/day, organic matter intake 109.36, 117.29, 102.77, and 114.65 gram/head/day, dry matter digestibility 78.26, 79.90, 74.76 and 72.28%, and organic matter digestibility 80.62, 81.45, 76.64 dan 75.09%. The varied analysis results showed that the feed treatments which were given have non significant effect (P≥0,05) to the dry matter intake, organic matter intake, dry matter digestibility, and organic matter digestibility.
It can be concluded from this research that the use of sprout skin of mung bean for 15 % on ration given have non significant effect to the dry matter digestibility, and organic matter digestibility.
Keywords: Vlaamse Reus crossed rabbits male, sprout skin of mung bean, digestibility