Abstrak


Pemanfaatan limbah kulit ubi kayu (manihot utilissima pohl.) dan kulit nanas (ananas comosus l.) pada produksi Bioetanol menggunakan aspergillus niger


Oleh :
Ani Rahmawati - M0406001 - Fak. MIPA

ABSTRAK Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri menjadi semakin berkurang, bahkan di beberapa tempat terpencil mengalami kelangkaan pasokan. Sudah saatnya Indonesia mencari alternatif lain sumber energi fosil yang sifatnya tidak terbarukan beralih ke sumber energi berbahan baku nabati yang sifatnya terbarukan. Salah satu bioenergi yang perlu dikembangkan adalah bioetanol. Bahan baku bioetanol adalah tanaman yang mengandung pati, selulosa dan glukosa. Kulit nanas dan ubi kayu mengandung karbohidrat, gula yang cukup tinggi. Kulit nanas mengandung 81,72 % air, 20,87 % serat kasar, 17,53 % karbohidrat, 4,41 % protein dan 13,65 % gula reduksi. Persentase kulit ubi kayu yang dihasilkan berkisar antara 8-15% dari berat umbi yang dikupas, dengan kandungan karbohidrat sekitar 50% dari kandungan karbohidrat bagian umbinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas etanol pada limbah kulit ubi kayu, limbah kulit nanas, serta campuran limbah kulit ubi kayu dan kulit nanas menggunakan Aspergillus niger. Limbah diproses dengan 3 tahap yaitu persiapan bahan baku, fermentasi, dan destilasi. Dalam penelitian ini digunakan Aspergillus niger yang berperan dalam mengurai pati menjadi glukosa atau gula sederhana karena Aspergillus niger menghasilkan enzim α-amilase dan glukoamilase. Dari hasil penelitian pemanfaatan limbah kulit ubi kayu (Manihot utilissima pohl.) dan kulit nanas (Ananas comosus L.) pada produksi bioetanol menggunakan Aspergillus niger dihasilkan : kuantitas etanol pada limbah kulit nanas yaitu sebesar 2,4 ml dengan kadar etanol 0,53%. Kuantitas etanol pada limbah kulit ubi kayu yaitu sebesar 4,9 ml dengan kadar etanol 2,15%. Kuantitas etanol pada limbah kulit campuran limbah kulit ubi kayu dan kulit nanas yaitu sebesar 7 ml dengan kadar etanol 2,57%. Dapat disimpulkan bahwa campuran limbah kulit ubi kayu dan kulit nanas menghasilkan etanol lebih banyak. Kata kunci : bioetanol, limbah kulit ubi kayu, limbah kulit nanas, Aspergillus niger ABSTRACT The fuel is decreasing in this country. Even rareness supply occurred in some cloistered places. This is the time for Indonesia to find alternative energy for un-renewable fossil as energy source to a renewable vegetation raw matter energy source. One of bio-energy to develop is bio-ethanol. Raw matter of bio-ethanol is vegetation containing starch, cellulose, and glucose. Husk of pineapple and cassava are containing high carbohydrate and sugar. Pineapple husk containing 81.72% of water, 20.87% of harsh fiber, 17.53% of carbohydrate, 4.41% of protein and 20.87% of reduced sugar. Percentage of cassava husk wasted in average of 8-15% of peeled tuber weight, with carbohydrate content up to 15% of carbohydrate content in its tuber. The aim of this research was to know the quantity of ethanol produced from wasted cassava husk, pineapple husk, and mixture of cassava husk and pineapple husk using Aspergillus niger. The wastes were proceeds in 3 steps, were raw matter preparation, fermentation, and destillation. This research used Aspergillus niger that played role in decompose starch into glucose and simple sugar due to its enzim α-amilase and glucoamilase production. Based on the research of the the usage of wasted cassava husk (Manihot utilisima Pohl.) and pineapple husk (Annanas comosus L.) on the bio-ethanol production using Aspergillus niger, resulted: the quantity of ethanol in wasted pineapple husk was 2.4 ml with ethanol content 0.53%. Quantity of ethanol in cassava husk was 4.9 ml with ethanol content 2.15%. Quantity of ethanol in mixture of wasted cassava husk and pineapple husk was 7 ml with ethanol content 2.75%. The conclusion was mixture of wasted cassava husk and pineapple husk produced more ethanol. Keywords: bio-ethanol, wasted cassava husk, wasted pineapple husk, Aspergillus niger