Abstrak


Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IS 3 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 (penelitian tindakan kelas)


Oleh :
Lilis Ernawati - K7406015 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) dalam rangka peningkatan prestasi baik proses maupun hasil mata pelajaran akuntansi Penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 3 SMA Negeri 2 Surakarta yang berjumlah 37 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru kelas, peneliti, dan melibatkan siswa. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan simulasi terlebih dahulu oleh peneliti kepada guru kelas. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap : (1) pengenalan masalah, (2) persiapan tindakan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi. Siklus pertama dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, selama 6 x 45 menit, siklus kedua dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan selama 4 x 45 menit dan siklus ketiga dilaksanakan dalam empat kali pertemuan selama 6 x 45 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi baik proses maupun hasil melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode NHT. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan keaktifan siswa dalam apersepsi dari 7 siswa (18,9%) pada siklus I menjadi 15 siswa (40,5%) pada siklus II dan menjadi 23 siswa (62%) pada siklus III, adanya peningkatan keaktifan siswa bertanya pada guru dari 9 siswa (24,3%) pada siklus I menjadi 18 siswa (48,6%) pada siklus II dan menjadi 24 siswa (64,8%) pada siklus III, adanya peningkatan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dari 14 siswa (37,8%) pada siklus I menjadi 16 siswa (43%) pada siklus II dan menjadi 25 siswa (67,6%) pada siklus III, adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru dari 10 siswa (27%) pada siklus I menjadi 20 siswa (54%) pada siklus II dan menjadi 27 siswa (72,9%) pada siklus III, adanya peningkatan kemandirian siswa dalam mengerjakan evaluasi sendiri dari 16 siswa (43%) pada siklus I menjadi 24 siswa (64,8%) pada siklus II dan menjadi 31 siswa (83,7%) pada siklus III, serta adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari 28 siswa (75,68%) pada siklus I meningkat menjadi 30 siswa (81,08%) pada siklus II dan meningkat menjadi 34 siswa (91,89%) pada siklus III.