Abstrak
Tradisi bersih desa jum’at pahingan di Dukuh Kebon Agung, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen tahun 1990-2007
Oleh :
Sri Suwarsiningsih - C0504048 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Abstrak
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu : (1) Nilai-nilai apa
yang terdapat dalam tradisi bersih desa di Dukuh Kebon Agung. (2) Apakah
fungsi dan peran dari pelaksanaan upacara bersih desa di Dukuh Kebon Agung.
(3) Bagaimana perubahan pelaksanaan upacara bersih desa bagi masyarakat
Kebon Agung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Nilai-nilai
yang terdapat dalam tradisi bersih desa di Dukuh Kebon Agung. (2) Fungsi dan
peran dari pelaksanaan upacara bersih desa di Dukuh Kebon Agung. (3)
Perubahan pelaksanaan upacara bersih desa bagi masyarakat Kebon Agung
Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini
menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap, pertama adalah
heuristik yang merupakan langkah awal dalam mencari sumber data baik lisan
maupun tulisan, kedua adalah kritik sumber yang bertujuan untuk mencari
keaslian data, ketiga adalah interpretasi merupakan penafsiran fakta-fakta yang
dimunculkan dari data yang diseleksi, keempat adalah historiografi yang
merupakan penulisan dari kumpulan data tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Upacara Bersih Desa di Kebon
Agung menjadi tradisi penyelaras, artinya pelaksanaan upacara bersih desa
tersebut bukan hanya semata-mata mementingkan hal yang bersifat bathiniyah
tetapi hal yang bersifat lahiriyah tidak diabaikan. Upacara Bersih Desa di Kebon
Agung mempunyai fungsi dan peran bagi masyarakat, antara lain: sebagai rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan dalam panen tahun ini
dengan harapan semoga panenan untuk tahun yang akan datang dapat berhasil
dengan baik. Untuk menumbuhkan kembangkan rasa solidaritas, kerukunan, belas
kasihan, dan rasa kepedulian terhadap lingkungan baik secara lahir maupun secara
batin. Ikut melestarikan warisan nenek moyang dalam mentuk upacara adat yang
tidak bertentangan dengan kebudayaan bangsa.
Kesimpulan dapat ditarik bahwa telah terjadi beberapa perubahan dalam
pelaksanaan upacara bersih desa di dukuh Kebon Agung, namun tidak mengubah
inti acara dari upacara bersih desa tersebut. Tata cara dan berbagai sesaji masih
tetap sama dari sejak pertama upacara bersih desa tersebut dilaksanakan.
Kesakralan saat pelaksanaan upacara juga masih terlihat jelas saat prosesi
berlangsung. Hal tersebut membuktikan warga masyarakat masih sangat
mempertahankan tradisi bersih desa tersebut.