Abstrak


Transportasi kereta api dalam pembangunan kota Solo tahun 1900-1940


Oleh :
Auditya Martin N.R - C0504012 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Transportasi Kereta Api Dalam Pembangunan Kota Solo Tahun 1900-1940. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) gambaran umum tentang sejarah perkeretaapian dari awal pembangunannya hingga sampai di kota Solo tahun 1900-1940. (2) Perkembangan kereta api sebagai alat transportasi di kota Solo tahun 1900-1940. (3) Dampak dari adanya pembangunan transportasi kereta api di Kota Solo tahun 1900-1940. Penelitian ini merupakan penelitian historis, sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi heuristik, kritik sumber baik intern maupun ekstern, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen yang di dapat dalam koleksi arsip Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran dan studi pustaka yang berupa buku dan beberapa tulisan ilmiah yang tentang kereta api dan kota Solo. Dari pengumpulan data, kemudian data dianalisa dan diinterpretasikan berdasarkan kronologisnya. Untuk menganalisis data, digunakan pendekatan ilmu sosial yang lain sebagai ilmu bantu ilmu sejarah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekonomi, dan sosiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan perluasan jaringan kereta api kolonial di Jawa berlangsung dari abad 19-20 yang bertujuan untuk memoderenisasi sistem transportasi dan pengangkutan secara massal sekaligus cepat, serta bertujuan untuk membuka daerah pedalaman. Transportasi kereta api juga membuka daerah pedalaman Vorstenlanden untuk pengangkutan hasil alam sampai ke pedalaman menuju ke pelabuhan, oleh karena itu pembangunan jaringan kereta api pertama dilakukan dari Semarang-Vorstenlanden yang dilakukan oleh perusahaan swasta NISM. Di dalam kota Solo eksploitasi jaringan kereta api berupa kereta trem yang dikuasai NISM yang bertujuan mengangkut hasil alam dan sekaligus membuka daerah Solo sampai ke pedalaman. Pembangunan jaringan kereta api NISM mengeksploitasi di dalam kota Solo yang menghubungkan empat daerah penjuru arah mata angin, walaupun pada waktu itu ada maskapai kereta api negara yang beroperasi di daerah Solo, akan tetapi maskapai negara tersebut hanya mengeksploitasi jaringan kereta api untuk pengangkutan antar wilayah di Jawa. Hal ini menjadikan posisi kota Solo sangat ramai dan penting karena sebagai titik bertemunya jaringan kereta api. Lengkapnya jaringan kereta api serta meningkatnya perekonomian di kota Solo pada awal abad 20, hal ini menjadikan Solo disebut sebagai jantungnya pulau Jawa. Pembangunan jaringan transportasi kereta api di kota Solo mempunyai dampak, yaitu pembangunan sarana perkotaan turut didirikan oleh Pemerintah sebagai pendukung budaya perkotaan seperti fasilitas-fasilitas umum. Hal ini diharapkan agar masyarakat dan warga Eropa yang ada di kota Solo khususnya bisa merasakan kehidupan perkotaan dengan berbagai fasilitas pendukungnya layaknya hidup di negara induknya yang ada di Eropa. Sejalan dengan berkembangnya budaya perkotaan di kota Solo, maka pertumbuhan penduduk di kota Solo semakin meningkat. Dampak positif maupun negatif budaya perkotaan turut juga mewarnai kehidupan masyarakat perkotaan di kota Solo. ABSTRACT The title of this researsch is Train as Transportation in the Devolopment of Solo in the Year of 1900-1940. The purpose of research is to identify (1) The general view of train history from the beginning of the development to the arrival in Solo in the year of 1900-1940. (2) The development of train as a means of transportation in Solo in the year of 1900-1940. (3) The effects of the development of train in Solo in the year of 1900-1940. This research is a historic research of which steps conducted include heuristics, both intern and exstern source critics, interpretation, and historiography. Document study including Rekso Pustoko Mangkunegaran Library archives and literature review including books and several scientific papers about train and Solo were used as technicques of collecting data. From the data collection, the data were intepreted basad on their chronology. In order to analyze the data, other social science approaches as supporting science of history were applied. The approach included in this research were economic and sosiology approach. The result of the research shows that the development of net expansion of colonial train in Java happened in the 19 to 20 century to modernizen transportation system and mass and fast transportation and explore the hiterland areas. Train transportation exsplored Vorstenlanden hinterland area to carry agricultural products to harbor. For that reason, the early development of train net was conducted from Semarang to Vorstenlanden by NISM, a private company. In Solo, the exsploitation of train net included tram handled by NISM which was aimed to carryagricultural products as well as to explore Solo up to the hiterland areas. The development of NISM train net explored Solo in which connected four areas of points of the compas. Although there was a govermental train company which was operated in Solo, the train company only explored the train net for the transportation inter-regions in Java. This made Solo crowded and important since Solo presented as a point where other train nets met. How complete the train net as well as the development of economy in Solo in the beginning of 20 century made Solo be called the main point of Java. The development of train net in Solo brought about an effect: the development of facilities in the cities was conducted by the government to support the culture including general facilities. It was expected that European society who stayed in Solo could feel the life in city with the supporting facilities like as if they stayed in their own country. As the culture in the city developed, the growth of population in Solo increased. Both positive and negative effects filled the life of sosiety in Solo.