Abstrak


Analisis permintaan kedelai di Kabupaten Klaten


Oleh :
Arif Ludianzah - H0306042 - Fak. Pertanian

Tujuan penelitian untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kedelai dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan kedelai di Kabupaten Klaten. Metode dasar yang digunakan deskriptif analitis. Pengambilan lokasi penelitian secara purposive di Kabupaten Klaten. Data yang dianalisis merupakan data sekunder (time series) selama 16 tahun (1993-2008). Analisis data menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) dengan fungsi logaritma berganda, untuk memperoleh koefisien elastisitas yang di gunakan dalam model analisis statis dan dinamis. Hasil analisis data menggunakan metode regresi non linier berganda dengan model yang dispesifikasi cukup baik, dimana model analisis statis nilai R2 sebesar 0,880 yang berarti sebesar 88,0% permintaan kedelai di Kabupaten Klaten dapat dijelaskan oleh variabel harga kedelai, harga beras, harga jagung, harga telur pendapatan penduduk, dan jumlah penduduk, sedangkan sisanya sebesar 12,0% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian seperti selera dan preferensi konsumen konsumen. Berdasarkan uji F variabel harga kedelai, harga beras, harga jagung, pendapatan penduduk, dan jumlah penduduk secara bersama berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten. Berdasarkan uji t variabel jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten pada tingkat kepercayaan 99%, sedangkan harga kedelai dan pendapatan penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten pada tingkat kepercayaan 95%. Variabel yang dispesifikasi dalam model dan tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten adalah harga beras, harga jagung, dan harga telur. Variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan kedelai adalah jumlah penduduk. Hasil analisis data untuk model analisis dinamis diperoleh nilai R2 sebesar 0,869 yang berarti sebesar 86,9% permintaan kedelai di Kabupaten Klaten dapat dijelaskan oleh variabel permintaan kedelai tahun sebelumnya, harga kedelai, harga beras, harga jagung, harga telur, pendapatan penduduk, dan jumlah penduduk, sedangkan sisanya sebesar 13,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian seperti selera dan preferensi konsumen konsumen. Berdasarkan uji F variabel permintaan kedelai tahun sebelumnya, harga kedelai, harga beras, harga jagung, pendapatan penduduk, dan jumlah penduduk secara bersama berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten. Berdasarkan uji t variabel harga kedelai dan jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten pada tingkat kepercayaan 95%, sedangkan pendapatan penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten pada tingkat kepercayaan 90%. Variabel yang dispesifikasi dalam model dan tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten adalah permintaan kedelai tahun sebelumnya, harga beras, harga jagung, dan harga telur. Variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan kedelai adalah jumlah penduduk Elastisitas permintaan untuk model statis berdasarkan elastisitas harga, permintaan kedelai bersifat inelastis. Berdasarkan elastisitas pendapatan, kedelai merupakan barang normal. Sedangkan untuk model analisis dinamis, elastisitas permintaan jangka pendek dan jangka panjang untuk harga kedelai bersifat inelastis dengan nilai sebesar -0,134 dan -0,1595. Artinya perubahan harga kedelai sebesar 1% akan menurunkan permintaan kedelai sebesar -0,134 % dalam jangka pendek dan -0,1595% dalam jangka panjang. Nilai elastisitas permintaan jangka pendek dan jangka panjang untuk pendapatan penduduk bersifat inelastis dengan nilai sebesar 0,094 dan 0,1119. Artinya perubahan pendapatan penduduk sebesar 1% akan menaikkan permintaan kedelai sebesar 0,094% dalam jangka pendek dan 0,1119 % dalam jangka panjang. Nilai elastisitas permintaan jangka pendek dan jangka panjang untuk jumlah penduduk bersifat elastis dengan nilai sebesar 2,150 dan 2,5595. Artinya perubahan pendapatan penduduk sebesar 1% akan menaikkan permintaan kedelai sebesar 2,150 % dalam jangka pendek dan 2,5595% dalam jangka panjang.