Abstrak


Pengaruh suplementasi tepung daun bawang putih (allium sativum) dalam ransum terhadap performan itik lokal jantan umur delapan minggu


Oleh :
Bambang Setiawan - H0505019 - Fak. Pertanian

Itik merupakan ternak unggas yang potensial sebagai penghasil daging, karena memiliki banyak kelebihan antara lain lebih tahan penyakit, dapat dipelihara tanpa atau dengan air serta pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan ayam buras. Salah satu faktor keberhasilan usaha ternak itik sangat ditentukan oleh pakan. Daun bawang putih memiliki kandungan fitokimia yang berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan dan dapat meningkatkan pertumbuhan, sehingga cocok untuk feed additive itik lokal jantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi tepung daun bawang putih (Allium sativum) dalam ransum terhadap performan itik lokal jantan umur delapan minggu. Penelitian ini dilaksanakan selama enam minggu dari tanggal 24 Oktober sampai 5 Desember 2009 di kandang milik Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Materi penelitian menggunakan 100 ekor itik lokal jantan dengan bobot badan rata-rata 413,58 ± 37,06 g yang berumur dua minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan lima perlakuan, empat kali ulangan dan setiap ulangan terdiri dari lima ekor itik. Ransum terdiri dari jagung kuning, bekatul, konsentrat BR 1, top mix dan tepung daun bawang putih. Perlakuan tersebut adalah P0 (ransum + 0 persen tepung daun bawang putih sebagai kontrol), P1 (ransum basal + 2 persen tepung daun bawang putih), P2 (ransum basal + 4 persen tepung daun bawang putih), P3 (ransum basal + 6 persen tepung daun bawang putih) dan P4 (ransum basal + 8 persen tepung daun bawang putih). Peubah penelitian yang diamati meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, konversi ransum dan efisiensi penggunaan ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata dari kelima macam pelakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 berturut-turut untuk konsumsi ransum 128,84; 129,04; 131,58; 132,87 dan 130,20 (g/ekor/hari), pertambahan bobot badan harian 23,26; 23,96; 25,18; 27,04 dan 24,44 (g/ekor/hari), konversi ransum 5,57; 5,40; 5,23; 4,91 dan 5,33, efisiensi penggunaan ransum 18,05 persen; 18,57 persen; 19,13 persen; 20,36 persen dan 18,78 persen. Hasil analisis variansi menunjukan bahwa perlakuan yang dilakukan berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan harian, berbeda nyata (P<0,05) terhadap konversi ransum dan efisiensi penggunaan ransum. Suplementasi 6 persen tepung daun bawang putih (P3) lebih efektif untuk meningkatkan performan itik jika dibandingkan dengan P0, P1, P2 dan P4. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa suplementasi tepung daun bawang putih dalam ransum dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum itik lokal jantan umur delapan minggu. Kata kunci : itik lokal jantan, tepung daun bawang putih, performan.